• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penerapan Continuity Editing dalam Film Ratih

    Thumbnail
    View/Open
    Tugas Akhir_Fitri Nur Shaleha_190110401025.pdf (3.290Mb)
    Date
    2023-12-21
    Author
    SHALEHA, Fitri Nur
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Media yang paling objektif dalam usaha untuk memindahkan ide pokok menjadi sebuah realita yaitu film. Film pendek merupakan film yang berdurasi tidak panjang, tetapi dengan waktu yang tidak panjang, para sineas film harus lebih efektif mengungkap pesan yang akan disampaikan. Film pada umumnya mengangkat keresahan, fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, dan mengungkap suatu realita. Pengkarya membuat film pendek berjudul Ratih dari sebuah fenomena yang terjadi di budaya Samin yaitu persepsi masyarakat pedesaan terhadap pendidikan perempuan. Masyarakat desa masih banyak yang memandang remeh terhadap pendidikan perempuan. Bahkan, stigma negatif tentang pendidikan perempuan di desa seringkali membatasi akses mereka untuk bersekolah dan menghambat kemajuan. Film Ratih secara garis besar menceritakan tentang pentingnya pendidikan tinggi bagi kaum perempuan yang dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Film ini akan mendobrak pentingnya memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk meraih pendidikan tinggi. Pengkarya menggunakan konsep continuity editing. Film Ratih berdurasi kurang dari 25 menit dengan genre drama, serta menggunakan bahasa Jawa khas Bojonegoro. Proses penciptaan film Ratih melalui empat tahapan, yaitu development, praproduksi, produksi, pascaproduksi. Proses pembuatan film Ratih diawali dari tahap development. Pada proses ini, pengkarya mulai membuat beberapa draf perencanaan dan ide cerita. Tahapan selanjutnya praproduksi, pengkarya bersama kru produksi melakukan beberapa hal seperti survey lokasi hingga testcam. Pada tahap produksi, pengkarya melakukan proses offline editing langsung yang dibantu oleh on location editor karena pada saat produksi pengkarya merangkap sebagai script continuity. Setelah melakukan proses produksi, dilanjutkan dengan proses pascaproduksi. Proses pascaproduksi pengkarya melakukan pengecekan kembali secara keseluruhan sebelum dilanjutkan dengan proses online editing. Setelah mendapatkan editing terbaik pengkarya dan kolaborator sepakat untuk picture lock. Pengkarya melanjutkan untuk mengekspor timeline ke dalam format sesuai kebutuhan proses online editing. Pengkarya menggunakan teknik continuity editing untuk mendukung gaya realisme pada film Ratih. Pengkarya menggunakan teknik continuity editing untuk memberikan kesan realisme pada cerita, sehingga seolah-olah penonton seperti berada di dalam film dan merasakan ketegangan setiap konflik dari tokoh-tokoh utama di film Ratih.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123776
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2321]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository