Pola Kemitraan dan Rasionalitas Petani Tembakau Bermitra dengan PT. Tempu Rejo di Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember
Abstract
Tembakau merupakan tanaman yang cenderung fluktuatif harga jualnya
dipasaran sehingga membuat petani kita sebagai price taker dalam menjual hasil
produksinya. Petani tidak mampu menentukan harga jual yang sekiranya dapat
memberikan keuntungan, karakteristik komoditas pertanian yang tidak tahan lama
dan membutuhkan modal untuk masa tanam berikutnya sehingga posisi tawar
petani tidak kuat. Desa Kesilir ialah salah satu desa yang berada di Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember, Desa Kesilir terbagi dalam 3 dusun yaitu Dusun
Krajan, Tegal Banteng, dan Dusun Demangan.
Masyarakat Desa Kesilir mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani
untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, jenis tanaman yang ditanam para petani
pada saat musim hujan yaitu tanaman padi sedangkan pada saat musim kemarau
adalah jagung dan tembakau. Harga tembakau dipasaran sering berfluktuatif,
banyak dari para petani yang mengalami kerugian saat harga tembakau anjlok.
Kemitraan ialah itikad kerjasama sebagai bentuk upaya untuk memperkuat
mekanisme pasar dimana pihak-pihak yang bermitra masing-masing menawarkan
sisi unggulnya, sehingga kecenderungan monopoli yang menyebabkan distorsi
dalam pasar dapat dihindari. Rasionalitas merupakan kesesuaian sudut pandang
dan pola pikir seseorang, mengenai suatu objek yang mereka yakini atau percayai
sebagai alasan untuk bertindak. Bermitra memiliki banyak maanfaat dan
keuntungan, oleh sebab itu petani tembakau di Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan
Kabupaten Jember beberapa diantaranya memilih untuk bermitra dengan PT.
Tempu Rejo, meskipun dengan bermitra dapat meminimalisir resiko tetapi masih
ada pula yang lebih memilih untuk tidak bermitra dengan berbagai macam alasan
dan pertimbangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola kemitraan
dan bagaimana rasionalitas petani tembakau di Desa Kesilir yang memilih bermitra maupun tidak bermitra. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara
sengaja (purposive method) yaitu di Desa Kesili Kecamatan Wuluhan Kabupaten
Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Informan kunci ditentukan dengan metode
purposive sampling. Sedangkan untuk informan pendukung menggunakan
snowball sampling. Informan kunci dalam penilitan ini yaitu bapak Sukirno
selaku petani mitra dan sekertaris dikelompok taninya dan juga ada bapak Imam
selaku petani non mitra dan ketua dalam kelompok taninya. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode wawancara, observasi lapang dan dokumentasi yang
hasilnya dianalisis dengan model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Pola Kemitraan Inti
Plasama antara PT. Tempu Rejo dengan Petani tembakau di Desa Kesilir ini
merupakan pola dimana pihak pabrik sebagai inti penyedia sarana prasana
permodalan, bimbingan dan pembinaan mulai awal hingga akhir serta menjamin
akses pasar untu petani mitranya. Petani sebagai plasma melakukan budidaya
tembakau sesuai aturan dan ketentuan pihak pabrik. Alasan petani tembakau
memilih bermitra yaitu adanya jaminan permodalan, sarana prasarana produksi,
dan akses pasar. Walapun didalamnya petani terikat akan ketentuan dan peraturan
pabrik tetapi petani tidak merasa terbebani dalam hal tersebut. Alasan utama
petani lebih memilih tidak mau bermitra karena tidak mau terikat oleh aturan dan
petani lebih suka hidup bebas walaupun sering kali mengalami maslah
permodalan maupun susahnya endapatkan sarana produksi yang baik.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]