Karakteristik Pembakaran Bahan Bakar Biopellet Limbah Ampas Kopi
Abstract
Di era sekarang pertumbuhan penduduk semakin meningkat begitupula
dengan pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Kebutuhan konsumsi
bahan bakar juga meningkat seiring bertambahnya pertumbuhan penduduk
Indonesia. Bahan bakar yang selama ini digunakan masih banayak menggunakan
bahan bakar yang bersumber dari fosil. Ampas kopi sering dibuang dan kurang
dimanfaatkan secara maksimal. Sekarang produksi kopi semakin berkembang dan
bertambah banyak peminatnya. Dengan bertambahnya konsumsi produk kopi,
ampas kopi yang dihasilkan juga semakin meningkat dan hanya dibuang tanpa
dimanfaatkan. Hasil penelitian pembakaran bahan bakar biopellet dari bahan dasar
ampas kopi ini mencakup karakteristik pembakaran biopellet ampas kopi dan
karakteristik nyala api bahan bakar biopellet dari ampas kopi. Untuk variasi yang
digunakan pada penelitian pembakaran biopellet dari ampas kopi ini adalah
campuran antara ampas kopi dan perekat tepung tapioka. Perlakuan ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik nyala api pembakaran biopellet ampas kopi dengan
variasi perekat tepung tapioka yaitu 2.5%, 5%, 7.5% dan 10%. Perbedaan pada
karakteristik pembakaran yang meliputi temperatur,lama pembakaran dan
visualisasi nyala api pada biopellet ampas kopi dipengaruhi oleh persentase
campuran ampas kopi dan bahan perekat tepung tapioka. Biopellet ampas kopi
variasi A memiliki temperatur paling rendah yaitu 674.25 °C dan lama pembakaran
paling rendah yaitu dengan waktu 641 detik atau 10 menit 41 detik. Kemudian
biopellet ampas kopi variasi D memiliki temperatur paling tinggi diantara semua
variasi yaitu sebesar 723.5 °C dan lama pembakaran paling lama dari semua variasi
yaitu selama 694 detik atau 11 menit 34 detik.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]