Kejadian Difteri dan Cakupan Imunisasi DPT pada Masa Pandemi dan Endemi Covid-19 di Kabupaten Blitar
Abstract
Pandemi Corona Virus Infectious Disease 2019 (Covid-19) telah memberikan
dampak besar terhadap kehidupan manusia, terutama kesehatan. Pemerintah telah
mengambil sejumlah langkah dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19
seperti penerapan physical distancing dan intervensi lainnya. Kebijakan tersebut
menyebabkan terjadinya penurunan angka cakupan dan kebutuhan akan vaksinasi.
Perubahan pada layanan imunisasi akan mengakibatkan peningkatan jumlah
individu yang rentan dan meningkatkan kemungkinan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Hal ini dapat berdampak pada layanan kesehatan dan
menjadi beban ganda apabila terjadi kejadian luar biasa PD3I. Difteri merupakan
penyakit menular yang termasuk PD3I dan disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheriae yang membentuk pseudomembran sehingga
penderita akan kesulitan menelan, bernafas, dan berujung pada kematian. Data
difteri secara global menunjukkan penurunan sedangkan di Indonesia justru
mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Provinsi Jawa Timur menjadi
provinsi dengan jumlah difteri terbanyak pada tahun 2021 sebanyak 1,30 per 1 juta
penduduk. Pada awal pandemi tepatnya tahun 2020 Kabupaten Blitar tidak
melaporkan adanya penemuan kasus difteri kemudian kasus mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Pencegahan difteri dengan imunisasi difteri (DPT)
dikatakan berhasil apabila cakupan imunisasinya mencapai target minimal 95%.
Penelitian ini membahas mengenai perbandingan kejadian difteri dan cakupan
imunisasi DPT pada masa pandemi dan endemi Covid-19 di Kabupaten Blitar. Hasil
yang didapatkan nantinya dapat menjadi hasil yang representatif tentang kejadian
difteri dan cakupan imunisasi DPT di Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini
dilakukan pada Februari-Juni 2024. Populasinya yaitu seluruh kecamatan yang
ada di Kabupaten Blitar sejumlah 22 kecamatan. Periode masa pandemi yaitu tahun
2020–2022 dan masa endemi pada tahun 2023. Sumber data yang digunakan adalah
data sekunder meliputi profil Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, arsip kasus difteri,
dan arsip imunisasi Kabupaten Blitar tahun 2020–2023. Analisis data yang
digunakan adalah univariat dengan menggunakan perangkat lunak analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kejadian difteri saat pandemi
Covid-19 adalah 13 kasus dan saat endemi Covid-19 adalah 20 kasus. Wilayah
dengan laporan kejadian difteri paling banyak saat pandemi adalah Kecamatan
Srengat dengan total 5 kasus sedangkan saat endemi adalah Kecamatan Wlingi dan
Kecamatan Kanigoro sebanyak 4 kasus kemudian diikuti oleh Kecamatan Srengat
sebanyak 3 kasus. Hasil konfirmasi laboratorium difteri saat pandemi menunjukkan
negatif sedangkan saat endemi 9 negatif dan 11 belum keluar. Cakupan imunisasi
DPT saat pandemi adalah 97,1% (tahun 2020), 75,3% (tahun 2021), dan 96,2%
(tahun 2022). Pada tahun 2020 dan 2022 capaian cakupan imunisasi memenuhi
target renstra dan target minimal 95% namun tidak dengan tahun 2021. Pada masa
endemi cakupan imunisasinya sebesar 82,9% dimana capaian tersebut juga tidak
memenuhi kedua target. Pada masa pandemi cakupan imunisasi fluktuatif seiring
dengan peningkatan kejadian difteri tiap tahunnya sedangkan pada masa endemi
dan kasus difteri cenderung meningkat dan setiap cakupan imunisasi menurun dari
tahun sebelumnya, terjadi kasus baru di wilayah tersebut.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu diharapkan Dinas Kesehatan
Kabupaten Blitar melakukan sosialisasi penatalaksanaan difteri kepada rumah sakit
dan puskesmas seperti cara pengambilan spesimen, penyimpanan dan pemberian
vaksin. Fakultas Kesehatan Masyarakat diharapkan menambahkan materi terkait
kejadian difteri dan cakupan imunisasi DPT pada masa pandemi dan endemi
sebagai referensi kajian keilmuan pada mata kuliah epidemiologi penyakit menular.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan desain analitik
dan bersumber dari data primer.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]