Implementasi program bina keluarga remaja (BKR) dalam mencegah penggunaan okerbaya pada remaja di desa biting kecamatan Arjasa kabupaten Jember
Abstract
Penyalahgunaan obat keras berbahaya (okerbaya) pada kalangan remaja semakin banyak. Okerbaya yang dikonsumsi oleh remaja memiliki efek samping sama halnya seperti narkoba. Pada remaja lebih memilih menggunakan obat jenis Dexter dan tryhexyphenidyl dikarenakan mudah mendapatkannya tanpa menggunakan resep dokter dan harga yang mudah dijangkau.Sehingga banyaknya remaja yang menggunakan obat
tersebut perlunya peran dari orang tua untuk mengetahui dan mendidik remaja
dalam mencegah penggunaan obat tersebut melalui pendekatan dari kelompok
Bina Keluarga Remaja. Bina keluarga remaja adalah kelompok kegiatan yang
menyasar orang tua atau keluarga yang memiliki remaja agar tidak melakukan
penyimpangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi
program bina keluarga remaja dalam mencegah penggunaan okerbaya pada
remaja di desa biting kecamatan arjasa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus eksplorotaris. Penelitian ini dilakukan di kelompok Bina Keluarga Remaja
(BKR) Generasi Harapan Bangsa yang berada di Desa Biting Kecamatan Arjasa
Kabupaten Jember. informan pada penelitian ini ditentukan dengan melalui
metode purposive sampling, yang berjumlah 6 orang. Proses pengumpulan data
oleh peneliti dibantu oleh panduan wawancara dan lembar observasi, dan
dokumentasi. Fokus Penelitan dalam penelitian ini adalah komponen input yang
meliputi sumber daya manusia, pendanaan, media, materi. Komponen proses yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian dan monitoring. Sedangkan output yang
diharapkan dengan adanya kelompok bina keluarga remaja kepada sasaran seperti Keluarga sasaran mampu membina dan mendidik, Keluarga ikut kegiatan BKR,
Keluarga sasaran memperoleh pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, pada komponen input sumber
daya manusia dalam menggerakan program tersebut telah memenuhi criteria yang
di perlukan tetapi memang belum menyeluruh, untuk pendanaan memang masih
kurang bahkan dapat dikatakan tidak ada karena program ini bersifat social
sehingga sukarela daripada kader yang melakukan kegiatan, media dan materi
telah disiapkan dari BKKBN tetapi tidak menutup kemungkinan materi yang akan
disampaikan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Pada proses
pelaksanaan program BKR telah dilaksanakan dengan baik mulai dari
perencanaan sebelum melakukan kegiatan, pengorganisasian pada kader hingga
pelaporan untuk melakukan monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan. Hasil
atau output yang dihasilkan cukup memuaskan, sasaran dari BKR sendiri
mengalami perubahan dalam memandang dan menyikapi remaja maupun
permasalahan dari remaja itu sendiri.
Saran yang dapa diberikan untuk hasil penelitian ini adalah untuk lebih
memperhatikan alokasi dana untuk kegiatan social ini, serta meningkatkan
pembentukan kelompok bina keluarga remaja agar semakin mencakup semua
penjuru.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]