Aplikasi Manajemen Risiko Pada Industri Kecil Nata De Coco (Studi Kasus Di Ud. Citra Mandiri Margo Mulyo Muktisari-Jember)
Abstract
Nata de coco merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter
xylinium. UD Citra Mandiri Margo Mulyo adalah salah satu industri kecil yang
menghasilkan nata de coco dengan menerapkan manajemen risiko, industry ini
belum mengetahui level risiko usahanya. Industri ini berusaha untuk menganalisis
hambatan yang mungkin terjadi dan melakukan penanganan terhadap hambatan
yang ditemui, untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko, menganalisis tingkat risiko dan merumuskan
strategi pengendalian risiko pada industri nata de coco di UD. Citra Mandiri
Margo Mulyo.
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan yaitu Studi Pendahuluan,
Identifikasi Risiko, Diagnosis Risiko dan Perumusan Pengendalian Risiko, dengan
menggunakan pakar dari UD. Citra Mandiri Margo Mulyo Muktisari Jember, UD.
Mayang Sari dan UD. Barokah. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis Fuzzy untuk mengidentifikasi tingkat risiko dan Analisys Hirarchy
Process (AHP) untuk pemilihan cara pengendalian risiko.
Berdasarkan hasil analisis Fuzzy diketahui bahwa tingkat risiko pada
industri kecil nata de coco pada UD. Citra Mandiri Margo Mulyo adalah tinggi.
Agregasi nilai risiko dari aspek pengadaan bahan baku, proses pengolahan,
pemasaran dan finansial berdasarkan indikator-indikator yang digunakan,
menunjukkan tingkat risiko pada industri kecil nata de coco adalah tinggi.
Indikator yang digunakan pada pengadaan bahan baku adalah waktu ketersediaan,
kualitas, harga, biaya pengadaan, dan jumlah. Indikator proses pengolahan adalah
SDM, kualitas nata de coco, peralatan, teknik pengolahan, dan lokasi proses.
Indikator pemasaran produk adalah kepuasan konsumen, posisi persaingan, kondisidistribusi, peningkatan harga bahan baku dan promosi. Dan indikator
finansial adalah biaya produksi, jumlah penjualan, sumber modal dan jumlah
keuntungan. Indikaor-indikator tersebut untuk mewakili tingkat risiko pada tiaptiap
pengamatan
yang memberikan kontribusi terhadap aspek utama dari industri
kecil nata de coco.
Setelah diketahui bahwa tingkat risiko pada industri kecil nata de coco
tinggi maka para pakar memberikan solusi untuk mengurangi tingkat risiko pada
industri tersebut dengan beberapa strategi yaitu strategi diversifikasi produk,
sistem kemitraan, sistem kontrak dan bagi hasil. Untuk menetukan strategi mana
yang paling efektif untuk mengurangi risiko pada industri kecil nata de coco,
maka dipilih berdasarkan metode Analysis Hirarki Proses (AHP). Dari
perhitungan AHP diketahui bahwa nilai tertinggi sampai terendah untuk urutan
prioritas strategi pada industri nata de coco adalah bagi hasil (0,306), kemitraan
(0,302), sistem kontrak (0,197) dan diversifikasi produk (0,195).