Respon Konsumen terhadap Beras Nutrizinc di Kabupaten Jember
Abstract
Beras terdiri dari berbagai jenis salah satunya beras sehat atau lebih dikenal dengan beras fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan. Varietas Nutrizinc telah diluncurkan oleh Kementrian Pertanian tahun 2019 dan merupakan varietas padi di Indonesia yang mengandung unsur Zn (Zinc) lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lain. Tujuan pengembangan varietas padi Nutrizinc salah satunya adalah mencegah stunting dan KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada ibu hamil selain fungsi kesehatan lainnya. Sejak tahun 2022 Kabupaten Jember memiliki program bantuan benih kepada kelompok tani yang tersebar di 13 kecamatan. Beras Nutrizinc merupakan produk baru sehingga memerlukan informasi penerimaan konsumen terhadap atribut produk beras. Penelitian bertujuan (1) menganalisis respon konsumen setelah mengkonsumsi beras Nutrizinc di Kabupaten Jember (2) menganalisis segmentasi pasar dan (3) menganalisis faktor yang berkorelasi dengan respon konsumen Beras Nutrizinc.
Lokasi penelitian di beberapa wilayah sentra padi Kabupaten Jember yaitu di Desa Mumbulsari Kecamatan Mumbulsari, Desa Gugut Kecamatan Rambipuji, Kelurahan Kebon Agung Kecamatan Kaliwates dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengambilan contoh menggunakan metode purposive sampling dan metode Cluster Sampling sejumlah 48 orang. Teknik Pengambilan contoh cluster sampling. Kecamatan sampel mewakili cluster perdesaan-perdesaan, perkotaan dan karakteristik konsumen beras (Usia, Pendidikan, Pendapatan, Profesi, Jenis Kelamin dan Lokasi). Analisis yang digunakan yaitu CSI (Customer Satisfaction Index), Analisis Cluster, dan Rank Spearman.
Respon konsumen terhadap beras nutrizinc terkait aroma adalah wangi (51%) dan tidak berbau (47%), atribut cita rasa dinilai oleh sebagaian konsumen hambar (40%) dan sedikit gurih (47%). Atribut higienitas responden berpendapat bahwa bersih (51%) dan tidak bersih (27%). Responden menilai atribut kesesuaian harga menilai beras Nutrizinc mahal dengan harga Rp25.000/kg (38%) dan dinilai murah dengan harga Rp15.000/kg (29%). Responden menilai atribut kepulenan dengan lembut atau empuk (53%) dan sebagian menilai keras remah (27%). Responden menilai warna beras nutrizinc berwarna putih (51%) dan sebagian menilai beras berwarna kuning pucat (27%). Responden menilai daya tahan nasi hingga 15 jam (87%) dan sebagian menilai 12 jam (11%). Atribut informasi manfaat gizi dinilai sangat bermanfaat (58%) dan sebagian menilai tidak bermanfaat (7%). Atribut tingkat beras pecah dinilai tidak pecah (40%) dan pecah (33%).
Secara keseluruhan tingkat kepuasan konsumen terhadap beras Nutrizinc menggunakan CSI adalah tingkat kesukaan atau respon konsumen terhadap Beras Nutrizinc sebesar 72,04% (kategori suka). Segmentasi psikografi memberikan informasi sebanyak 18% digolongkan kategori perilaku “Sangat Tidak Suka”. Cluster 2 “Sangat Suka” sebanyak 14 orang. Dan Cluster 3 “Suka” sebanyak 7orang. Cluster 4 diberikan nama “Tidak Suka” sebanyak 9 orang. Faktor secara nyata yang berkorelasi positif atau berhubungan dengan tingkat respon konsumen Beras Nutrizinc (Y) adalah variabel Usia (X1), Pendapatan (X3), dan Lokasi (D2). Sedangkan variabel Pendidikan (X2), Profesi (X4), dan Jenis Kelamin (D1) tidak berkorelasi dengan tingkat respon konsumen.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]