Keragaman Semut Predator (Hymenoptera: Formicidae) pada Dua Lahan Agroforestri Berbasis Kopi (Coffea Canephora) di Kabupaten Jember
Abstract
Penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) dapat menyebabkan kerugian pada tanaman kopi hingga 75%. Pengendalian hama penggerek buah kopi (CBB) secara kimia dan fisik dinilai kurang efektif karena CBB betina berkembang biak di dalam buah kopi. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan mempekerjakan semut. Semut dilaporkan berperan sebagai predator di perkebunan kopi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan potensi populasi semut sebagai predator di dua lahan agroforestri berbasis kopi di Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan di dua lahan agroforestri berbasis kopi di Kecamatan Silo yang dikelola secara konvensional dan di Kecamatan Sumberjambe yang dikelola secara organik. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yang menetapkan kriteria tertentu dalam pengumpulan sampel. Beberapa kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: (1) Memiliki spesies kopi yang sama pada setiap jenis pengelolaan, (2) Tanaman kopi yang berbuah, dan (3) Memiliki koloni semut pada pohon kopi. Teknik pengambilan sampel semut menggunakan lembar pemukulan. Penelitian menemukan total 7 genera semut pada agroforestri berbasis kopi di Silo dan 8 genera semut pada agroforestri berbasis kopi di Sumberjambe berpotensi sebagai predator. Genus Dolichoderus merupakan semut dominan pada agroforestri berbasis kopi di Silo, sedangkan genus Lasius merupakan semut dominan pada agroforestri berbasis kopi di Sumberjambe.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]