Pengaruh Perbedaan Anti Koksidiosis terhadap Performans Produksi Ayam Broiler Fase Finisher pada Perusahaan DMC Malang
Abstract
Koksidiosis pada ternak unggas disebabkan oleh protozoa gastrointestinal spp
yang berdampak pertumbuhan menjadi terhambat, penurunan pada bobot badan,
kualitas karkas, produksi telur hingga dapat menyebabkan kematian pada ternak
unggas. Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh koksidiosis maka
diperlukan uji coba pengaruh anti koksidiosis yang berbeda dalam penelitiaan ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan anti
koksidiosis terhadap indeks performans ayam broiler fase finisher pada
perusahaan DMC Malang. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan, dimana pada perlakuan
P1: anti koksidiosis kombinasi monensin dan diklazuril dengan dosis sebanyak
500 gr (monensin 250 gr + diklazuril 250 gr) dan P2 anti koksidiosis kombinasi
maduramisin dan nikarbazin dengan dosis sebanyak 500 gr (maduramisin 250 gr
+ nikarbazin 250 gr) serta masing-masing ulangan ayam ditimbang bobot
badannya sebanyak 36 ekor, sehingga penimbangan bobot badan ayam yaitu
sebanyak 108 ekor per kandang per perlakuan. Penelitian ini menggunakan bibit
DOC (Day Old Chick) Strain Lohman (MB 202), pakan comfeed SB 22 pelet
untuk usia ayam 21 hari sampai panen. Parameter yang diamati pada penelitian ini
adalah PBB, FCR, Feed intake, dan mortalitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan rata-rata perlakuan P1 dan P2 adalah sama, pada perlakuan P2
minggu ke 5 memiliki rataan nilai PBB yang tinggi (759,88 g/ekor), pada
perlakuan P1 minggu ke 4 memiliki FCR paling rendah (1.26) dan feed intake
(118,48 g/ekor). Mortalitas paling rendah terdapat pada P1 minggu ke 5 dan P2
minggu ke 4 (0,30%) dari total populasi ternak.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]