dc.description.abstract | Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peranan yang sangat penting peranan penting dalam mewujudkan program pembangunan pertanian. Namun, Produktivitas kakao Indonesia saat ini masih berada di bawah potensinya sekitar 2.000 kg/ha. Permasalahan yang terjadi pada perkembangbiakan tanaman kakao secara generatif adalah hal tersebut pertumbuhannya relatif lambat, karena pada awal pertumbuhannya makanan dihasilkan dari proses fotosintesis sebagian besar digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman, sehingga tanaman membutuhkan waktu lama untuk berbunga dan berbuah buah. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan pupuk NPK cair (24:20:05) dengan bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan stek yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pemberian pupuk NPK cair (24,20,05) dan penggunaan beberapa klon kakao terhadap pertumbuhan bibit kakao yang dihasilkan perbanyakan generatif. Metode yang digunakan adalah menggunakan pola dasar faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor 1 adalah cara pemberian pupuk NPK cair (F) yang terdiri dari F0 : Pengendalian, F1 : pengaplikasian semprot, F2 : pengaplikasian cocor. Faktor 2 adalah penggunaan beberapa klon kakao (V) yang terdiri dari: V1: klon Sulawesi 1, V2: klon Sulawesi 2, V3: MCC clone 1, V4: MCC clone 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat merupakan interaksi antara metode aplikasi pupuk NPK cair dengan penggunaan beberapa klon kakao terhadap pertumbuhan bibit kakao yang dihasilkan perbanyakan generatif berpengaruh nyata terhadap variabel panjang akar (2) tersebut Cara pemberian pupuk NPK cair memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap semua variabel (3) Penggunaan beberapa klon kakao mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, berat basah tanaman dan kering tanaman berat. | en_US |