Peran Penyuluh dalam Pengembangan Program Kawasan Kampung Klengkeng pada Poktan Tani Makmur di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Kementan Direktorat Jendral Hortikultura memiliki program dengan prioritas pengembangan kawasan kampung klengkeng dengan sasaran petani ataupun kelompok tani untuk meningkatkan kesejahteraan sasaran. Program ini merupakan salah satu program yang meningkatkan daya saing dalam pengembangan produk hortikultura terutama pada pemasaran buah klengkeng dari nasional hingga internasional, hal ini sesuai dengan arah kebijakan dalam pengembangan dan harapan untuk pemunuhan pangan di era pertanian di masa depan. Salah satu program yang sudah jalan yakni program buah klengkeng yang memiliki daya saing tinggi dengan harga jual yang tinggi, dan kemampuan adaptasi yang luas. Penerapan program ini dijembatani oleh penyuluh yang akan disalurkan ke Poktan Tani Makmur dengan harapan agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Berdasarkan Fenomena peneliti berkeinginan untuk mengkaji permasalahan yang muncul pada program kawasan kampung klengkeng tersebut. Permasalahan yang akan dikaji mengenai peran penyuluh dalam mengoptimalkan program kawasan kampung klengkeng dan kontribusi dalam pengembangan program yang diberikan oleh pemerintah.
Penelitian ini disusun berdasarkan teori dari Mardikanto (2009) yang terdapat dari tujuh peran penyuluh yakni peran penyuluh sebagai edukator, peran penyuluh sebagai desiminasi informasi atau inovasi, peran penyuluh sebagai fasilitasi atau pendampingan, peran penyuluh sebagai konsultasi, peran penyuluh sebagai supervisi atau pembinaan, peran penyuluh sebagai pemantauan dan peran penyuluh sebagai evaluasi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan menggunakan Purposive Method atau pemilihan secara sengaja, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode purposive methode dalam penentuan informan sesuai dengan kriteria tertentu. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dan analisis menggunakan analisis data Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh sudah optimal dalam menjalankan perannya melalui peran edukator penyuluh sudah memberikan edukasi mengenai budidaya klengkeng secara baik dan benar dengan metode ceramah dan media brosur. Peran penyuluh sebagai diseminasi informasi penyuluh sudah memberikan informasi mengenai teknik budidaya klengkeng, cara pemupukan dan memberikan informasi keberlanjutan mulai dari produksi hingga pemasaran melalui pertemuan rutin. Peran penyuluh sebagai konsultan, penyuluh membantu petani dalam menghadapi permasalahan yang ada dilahan terutama pada budidaya klengkeng ini, penyuluh memberikan waktu untuk konsultasi setiap saat melalui ketua kelompok tani atau bisa mengkontak langsung pihak penyuluh. Peran penyuluh sebagai pemantauan, penyuluh memantau kondisi tanaman klengkeng dengan melihat langsung kelahan petani untuk memastikan tanaman tersebut berkembang atau mati. Peran penyuluh sebagai evaluasi, penyuluh memberikan evaluasi saat proses kegiatan berlangsung dan setelah selesai program. Peran penyuluh sudah bisa dikatakan optimal pada tahap budidaya pengembangan kawasan klengkeng ini karena penyuluh dapat mendampingi kelompok tani sesuai dengan tugas dari penyuluh pertanian.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]