Pengaruh Pemberian Trichoderma Harzianum dan Hormon IAA terhadap Pembibitan Tanaman Tembakau Besuki Na-Oogst H382
Abstract
Tembakau (Nicotiana tabacum L.) yang termasuk sebagai tanaman semusim merupakan komoditas perdagangan penting di Indonesia bahkan di dunia. Berdasarkan data dari BPS tahun 2020 – 2021 produksi tembakau menurun dari 19.909 ton ke 16.280 ton. Hingga saat ini pengusahaan tembakau masih menghadapi masalah terutama dalam bidang produksi dan pemasaran. Pembibitan mempuanyai arti yang sangat penting, karena bibit sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha tani (Arifandi, dkk 2018). Dengan penambahan Trichoderma harzianum dan penambahan hormon auksin IAA, diharapkan bisa mengurangi penyakit pada saat pembibitan tanaman tembakau terutama penyakit lanas yang sering terjadi saat pembibitan tanaman dan juga mempercepat daya berkecambah bibit tembakau. Rancangan percobaan dilakukan dengan menggunakan RAL yang terdiri dari 2 faktor yaitu penambahan Trichoderma harzianum dan faktor 2 penambahan hormon IAA masing-masing 3 taraf dengan 3 kali ulangan. (1) Interaksi antara pemberian Trichoderma harzianum dan hormon IAA berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, dan juga berat segar tanaman. (2) Pengaruh pemberian Trichoderma harzianum berpengaruh sangat nyata pada variabel tinggi tanaman, dan kadar klorofil daun. (3) Pengaruh pemberian hormon IAA berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar, berat basah akar.
Kata Kunci : Tembakau Besuki; Trichoderma harzianum; Hormon IAA
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]