Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kepatuhan Perawat dalam Mengidentifikasi Pasien di Puskesmas Kabupaten Jember
Abstract
Mutu pelayanan Puskesmas Kabupaten Jember masih tergolong cukup, yaitu 83,78%. 28 dari 50
puskesmas atau sekitar 80,47% belum mencapai target kepatuhan identifikasi pasien. Tidak tercapainya target
tersebut disebabkan oleh perilaku sumber daya manusia. Identifikasi pasien termasuk dalam perilaku volisional
behavior sehingga Theory of Planned Behavior relevan dalam memprediksi hal ini. Tujuan penelitian untuk
mengatahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam mengidentifikasi pasien di Puskesmas
Jember. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross-sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Sukowono,
Kalisat, Arjasa, Puger, Semboro, dan Umbulsari. Populasi penelitian adalah perawat aktif sejumlah 890 dan
diperoleh sampel 109 perawat. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman’s rho. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan signifikan (p = 0,000) antara sikap dengan intensi. Hubungan signifikan (p = 0,000) antara
norma subjektif dengan intensi. Hubungan signifikan (p = 0,000) antar kontrol perilaku dengan intensi. Hubungan
signifikan (p = 0,000) antar kontrol perilaku dengan kepatuhan. Hubungan signifikan (p = 0,000) antara intensi
dengan kepatuhan. Kesimpulan penelitan adalah terdapat korelasi yang signifikan antar variabel sehingga hal ini
memiliki implikasi penting dalam pembentukan kepatuhan identifikasi pasien. Saran bagi puskesmas diharapkan
untuk melakukan KIE, mendorong kolaborasi tim, meningkatkan pengawasan dengan umpan balik, memperhatikan
kebutuhan dan beban kerja perawat. Dinkes diharapkan menerapkan budaya keselamatan pasien di puskesmas.
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan terhadap uji dan variabel penelitian.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]