Analisis Jaringan Komunikasi dalam Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Di UPJA Tani Makmur Desa Gladag Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Padi merupakan salah satu komoditas penting bagi seluruh masyarakat Indonesia karena menjadi sumber kebutuhan pangan pokok. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian melalui bantuan sarana dan
prasarana produksi, yaitu alat dan mesin pertanian. Alat dan mesin pertanian tersebut kemudian dimanfaatkan untuk usaha produksi dalam bentuk usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA). Pemanfaatan jasa UPJA telah dilakukan oleh para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Empol Gading Desa Gladag Kecamatan Rogojampi yakni UPJA Tani Makmur. Dalam pengembangan UPJA Tani Makmur peran petani sangat penting melalui proses komunikasi dan jaringan komunikasi. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengidentifikasi struktur jaringan komunikasi yang terbentuk di tingkat Kelompok Tani, (2) untuk menganalisis struktur jaringan komunikasi yang terbentuk di tingkat Kelompok Tani. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja yaitu pada UPJA Tani Makmur di Desa Gladag Kecamatan Rogojampi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Responden penelitian ini adalah anggota kelompok tani yang menggunakan jasa UPJA yang berjumlah 61 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus slovin sehingga sampel berjumlah 61 responden. Untuk menentukan responden digunakan purposive sampling. Untuk menggali data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis sosiometri dan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk rumusan masalah (1) jaringan komunikasi dalam pengembangan UPJA Tani Makmur adalah struktur roda yang terdiri dari tiga posisi yaitu manajer UPJA (5), Sekretaris UPJA yang berperan sebagai mediator antara anggota dengan manajer (18), dan ketua gapoktan (15). Anggota kelompok yang terdiri dari 49 responden diklasifikasikan kedalam tiga peran yaitu star, opinion leader, dan isolate. Responden yang berperan sebagai star ada 3 responden, yakni responden dengan nomor 5,18,15; responden yang berperan sebagai opinion leader ada 5 respondern yakni responden dengan nomor 2,5,15,18,39; sedangkan responden yang berperan sebagai isolate ada 34 responden (2) Struktur jaringan yang terbentuk pada tingkat kelompok tani dapat dilihat pada karakteristik petani dalam usaha pengembangan UPJA dimana pada tingkat keterhubungan memiliki hubungan bahwa semakin tinggi pendidikan yang pernah ditempuh oleh petani maka makin semakin banyak pengetahuan mengenai ilmu dan teknologi, sehingga kecenderungan untuk ikut serta dalam jaringan komunikasi juga tinggi. Sedangkan variabel yang memiliki hubungan pada tingkat inetgrasi adalah pendidikan dan lama berkelompok. Karakteristik petani penggunaan alsintan transplanter memiliki hubungan dengan tingkat integrasi, dimana semakin lama petani memiliki pengalaman berusahataninya maka akan semakin terbuka petani tersebut dalam memperoleh informasi dan semakin terbuka untuk berbagi pengalaman kepada petani lain.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]