Strategi Mitigasi Risiko Rantai Pasok Cabai Merah Besar di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember
Abstract
Cabai merah besar termasuk dalam lima komoditas hortikultura strategis dengan produksi terbesar di Indonesia. Kabupaten Jember merupakan kontributor penghasil cabai merah besar urutan ke-6 di Jawa Timur, meskipun demikian, rupanya pada tahun 2018 – 2021 Kabupaten Jember mengalami penurunan rata-rata produksi hingga -20,93% dibanding dengan 9 kabupaten kontributor lainnya. Kecamatan Wuluhan merupakan kontributor tertinggi cabai merah besar di Kabupaten Jember dimana rata-rata produksinya mencapai 42%, artinya hampir setengah pasokan cabai merah besar di Kabupaten Jember berasal dari Kecamatan Wuluhan, namun rupanya potensi tersebut tidak diikuti oleh jumlah produksi yang meningkat sehingga pasokan cabai merah besar menjadi tidak stabil dan berpengaruh terhadap penetapan harga di pasar. Sebagian besar petani di Kecamatan Wuluhan juga lebih memilih rantai pasok yang panjang karena keterbatasan akses informasi pasar, dimana informasi yang diterima petani hanya berasal dari pedagang saja. Hal tersebut menandakan bahwa kurangnya kerjasama yang terjalin antara petani atau antar anggota rantai pasok. Adanya perbedaan kepentingan di antara pelaku rantai pasok misalnya dalam penetapan harga jual menyebabkan aliran informasi, aliran produk dan aliran keuangan tidak terintegrasi dengan baik dalam rantai pasok cabai merah besar, padahal kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko pada rantai pasok seperti komoditas yang cepat rusak, pelaku rantai pasok mengalami kerugian dan jumlah pasokan ke lembaga selanjutnya tidak stabil. Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan strategi mitigasi risiko pada rantai pasok cabai merah besar sehingga dapat mencegah dan meminimalisir risiko-risiko yang dapat terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pemetaan aktivitas rantai pasok cabai merah besar di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, (2) strategi mitigasi risiko pada rantai pasok cabai merah besar di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive methode yaitu di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder menggunakan metode wawancara, observasi, studi literatur dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling untuk penentuan jumlah sampel petani sedangkan metode snowball sampling untuk menentukan sampel lembaga pemasaran rantai pasok cabai merah besar. Metode analisis data menggunakan metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) untuk mengetahui pemetaan aktivitas rantai pasok menggunakan lima kegiatan inti yaitu plan, source, make, deliver, return. Metode HOR (House of Risk) untuk mengetahui aksi mitigasi risiko rantai pasok cabai merah besar di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas anggota rantai pasok dapat dipetakan berdasarkan lima aktivitas inti yaitu plan, source, make, deliver, dan return. Terdapat 3 aktivitas plan di tingkat petani, pengepul, pengecer, agroindustri dan 2 aktivitas plan di tingkat pedagang besar. Aktivitas source pada petani, pengepul dan pedagang besar sebanyak 3 aktivitas, pada pengecer sebanyak 1 aktivitas dan agroindustri 3 aktivitas. Proses make di tingkat petani, pengepul dan pengecer sebanyak 2 aktivitas, tingkat pedagang besar sebanyak 4 aktivitas dan tingkat agroindustri sebanyak 5 aktivitas. Proses deliver dan return sebanyak 1 aktivitas di tingkat petani, pengepul, pedagang besar, pengecer dan agroindustri (2) berdasarkan analisis HOR diperoleh 6 risk agent prioritas dan 8 strategi mitigasi prioritas di tingkat petani, 6 risk agent prioritas dan 5 strategi mitigasi di tingkat pengepul, 9 risk agent prioritas dan 6 strategi mitigasi di tingkat pedagang besar, 8 risk agent prioritas dan 8 strategi mitigasi di tingkat pedagang pengecer, 8 risk agent prioritas dan 4 strategi mitigasi di tingkat agroindustri.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]