Analisis Kinerja Gedung Petrokimia Jakarta Menggunakan Metode Respon Riwayat Waktu
Abstract
Analisa Kinerja Gedung Petrokimia Jakarta Menggunakan Metode Respon
Riwayat Waktu; Reswara Wimalawita Sigit, 19191910301076; 2023; 50
halaman ; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember.
Indonesia merupakan negara yang terletak pada tiga lempeng utama dunia
yaitu lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. Akibat dari pertemuan 3
lempeng tersebut Indonesia banyak memiliki patahan aktif. Patahan – patahan
aktif tersebut menimbulkan gempa yang merugikan bagi masyarakat. Berdasarkan
data dari (ESDM, 2023) sejak tahun 2000 hingga 2022 terdapat 26 kejadian
gempa bumi merusak (destructive earthquake).
Gedung Petrokimia Jakarta terletak di Kota Jakarta Pusat, terdiri atas 5 lantai
dengan ketinggian total 17,65 m. Kota Jakarta dilalui beberapa sesar yang masih
aktif, salah satunya ialah Sesar Baribis yang ditunjukkan dengan adanya gempa
bumi pada tahun 1990 sebesar 5,5 M dan 2001 sebesar 5 M yang bersifat
merusak, sehingga menimbulkan kerusakan pada infrastruktur dan menimbulkan
longsor pada beberapa lokasi.
Penelitian ini menggunakan metode respon riwayat waktu dengan
menggunakan beberapa rekaman gempa asli yang terjadi pada suatu wilayah lalu
dilakukan pengenaan terhadap gedung dan dilakukan pengamatan terhadap
perilaku serta kinerja gedung akibat beberapa gempa, peneliti menggunakan
rekaman gempa El Centro, Aceh, Yogyakarta, serta Padang.
Dari hasil analisis menggunakan program bantu ETABS 19, didapatkan nilai
perpindahan (displacement) dan simpangan antar lantai (storey drift) terbesar
diakibatkan oleh gempa El Centro dengan nilai displacement sebesar 18,460 mm
untuk arah x dan 51,705 mm untuk arah y sedangkan nilai storey drift untuk arah
x sebesar 20,180 mm dan 7,177 mm untuk arah y. hal ini diakibatkan karena
gempa El Centro karena memiliki nilai PGA (peak ground acceleration) terbesar
diantara ke empat gempa diatas.
Pada analisa pengaruh P Delta didapatkan koefisien stabilitas terbesar
diakibatkan oleh gempa El Centro yaitu sebesar 0,0092. setelah dilakukan
pengecekan izin terhadap SNI 1726-2019 perpindahan, Simpangan, Serta
Pengaruh P delta pada Gedung Petrokimia Jakarta tidak melebihi izin dan gedung
tersebut dikategorikan sebagai gedung yang stabil dan amanserta tidak perlu
dilakukan perubahan desain (redesign).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]