Show simple item record

dc.contributor.authorSIGIT, Reswara Wimalawita
dc.date.accessioned2024-07-28T22:47:55Z
dc.date.available2024-07-28T22:47:55Z
dc.date.issued2023-07-13
dc.identifier.nim191910301076en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122645
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 29 Juli 2024en_US
dc.description.abstractAnalisa Kinerja Gedung Petrokimia Jakarta Menggunakan Metode Respon Riwayat Waktu; Reswara Wimalawita Sigit, 19191910301076; 2023; 50 halaman ; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Indonesia merupakan negara yang terletak pada tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. Akibat dari pertemuan 3 lempeng tersebut Indonesia banyak memiliki patahan aktif. Patahan – patahan aktif tersebut menimbulkan gempa yang merugikan bagi masyarakat. Berdasarkan data dari (ESDM, 2023) sejak tahun 2000 hingga 2022 terdapat 26 kejadian gempa bumi merusak (destructive earthquake). Gedung Petrokimia Jakarta terletak di Kota Jakarta Pusat, terdiri atas 5 lantai dengan ketinggian total 17,65 m. Kota Jakarta dilalui beberapa sesar yang masih aktif, salah satunya ialah Sesar Baribis yang ditunjukkan dengan adanya gempa bumi pada tahun 1990 sebesar 5,5 M dan 2001 sebesar 5 M yang bersifat merusak, sehingga menimbulkan kerusakan pada infrastruktur dan menimbulkan longsor pada beberapa lokasi. Penelitian ini menggunakan metode respon riwayat waktu dengan menggunakan beberapa rekaman gempa asli yang terjadi pada suatu wilayah lalu dilakukan pengenaan terhadap gedung dan dilakukan pengamatan terhadap perilaku serta kinerja gedung akibat beberapa gempa, peneliti menggunakan rekaman gempa El Centro, Aceh, Yogyakarta, serta Padang. Dari hasil analisis menggunakan program bantu ETABS 19, didapatkan nilai perpindahan (displacement) dan simpangan antar lantai (storey drift) terbesar diakibatkan oleh gempa El Centro dengan nilai displacement sebesar 18,460 mm untuk arah x dan 51,705 mm untuk arah y sedangkan nilai storey drift untuk arah x sebesar 20,180 mm dan 7,177 mm untuk arah y. hal ini diakibatkan karena gempa El Centro karena memiliki nilai PGA (peak ground acceleration) terbesar diantara ke empat gempa diatas. Pada analisa pengaruh P Delta didapatkan koefisien stabilitas terbesar diakibatkan oleh gempa El Centro yaitu sebesar 0,0092. setelah dilakukan pengecekan izin terhadap SNI 1726-2019 perpindahan, Simpangan, Serta Pengaruh P delta pada Gedung Petrokimia Jakarta tidak melebihi izin dan gedung tersebut dikategorikan sebagai gedung yang stabil dan amanserta tidak perlu dilakukan perubahan desain (redesign).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIKen_US
dc.subjectKINERJAen_US
dc.subjectGEMPAen_US
dc.subjectANALISA RIWAYAT WAKTUen_US
dc.titleAnalisis Kinerja Gedung Petrokimia Jakarta Menggunakan Metode Respon Riwayat Waktuen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 TEKNIK SIPILen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Erno Widayanto, S.T.,M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Ir. Krisnamurti, S.T.,M.Ten_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record