Show simple item record

dc.contributor.authorHANIFAH, Dian Ummu Abi
dc.date.accessioned2024-07-17T23:24:13Z
dc.date.available2024-07-17T23:24:13Z
dc.date.issued2023-10-16
dc.identifier.nim191510501004en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122619
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Desember_2023_19; Finalisasi oleh Taufik Tgl 17 Juli 2024en_US
dc.description.abstractProduk pertanian merupakan sumber pangan utama, namun dalam kegiatan budidaya mengalami permasalahan yaitu adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat industri. Kegiatan industri menghasilkan limbah yang mampu mencemari lingkungan perairan dan pertanian. Limbah industri mencemari lahan pertanian melalui penggunaan air untuk irigasi. Limbah industri yang terakumulasi di badan air mengandung logam berat. Logam berat tersebut dapat terakumulasi dan terserap oleh tanaman yang jika dikonsumsi oleh mahkluk hidup dapat menyebabkan keracunan Logam berat yang banyak mencemari lahan pertanian dan perairan yaitu Pb (Timbal).Timbal merupakan salah satu logam berat yang bersifat beracun dan karsinogenik membutuhkan proses waktu yang lama untuk proses penguraiannya. Logam berat Pb dapat ditemukan pada bahan input pertanian seperti pupuk kimia dan pestisida kimia. Salah satu bahan input yang mengandung timbal yaitu pupuk NKP. Pupuk NPK mengandung logam berat timbal sebesar 16,03 mg/kg. Mengatasi masalah tersebut dengan cara fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan usaha menghilangkan polutan yang beracun yang memanfaatkan tanaman air, rumput-rumputan serta mikroorganisme. Proses fitoremediasi memanfaatkan tanaman hiperakumulator Azolla microphylla dan bakteri akuatik (Nitrobacter). Penelitian ini dilakukan di Green House Patrang pada bulan Februari-April 2023. Menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yang terdiri dari 3 taraf diulang senbayak 4 kali.Perlakuan yang digunakan yaitu T1= Tanaman Azolla microphylla+Konsentrasi Pb 10 ppm, T2=Bakteri Akuatik 2mL+konsentrasi Pb 10 ppm, dan T3=Azolla microphylla+bakteri akuatik 2mL+konsetrasi Pb 10 ppm dan di analisis kandungan timbal pada media tanam serta jaringan tanaman menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil yang diperoleh kemudian dihitung nilai BAF (Bioaccumulation Factor) untuk mengetahui apakah tanaman Azolla microphylla termasuk tanaman hiperakumulator, Serapan Pb, dan nilai EF (Enrichment Factor) mengetahui sumber pencemaran logam berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan T1 tanaman Azolla microphylla mampu menyerap logam berat timbal dengan baik yang ditunjukkan pada kadar Pb yang tertinggal pada media sebesar 1,009 ppm dan yang terserap pada jaringan sebesar 1,94 ppm. Sehingga berat basah yang dihasilkan memiliki nilai yang tinggi sebesar 135,5 gram dan berat kering 7 gram. Perlakuan T3 menunjukkan hasil kadar Pb pada media tanam dengan nilai yang tinggi sebesar 1,092 ppm dan kadar pada jaringan tanaman dengan nilai rendah sebesar 1,8 ppm. Sehingga menghasilkan berat basah sebesar 125,3 gram dan berat kering 6,5 gram. Perlakuan T2 menunjukkan kadar Pb yang tertinggal pada media tanam sebesar 0,795 ppm dengan kadar yang terendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses fitoremediasi seperti suhu dan pH selama proses fitoremediasi berlangsung. Suhu dan pH mampu mempengaruhi aktivitas penyerapan dan penguraian logam berat timbal oleh tanaman Azolla microphylla dan Nitrobacter. Faktor penyerapan logam berat timbal diantaranya yaitu bakteri yang mengendap pada bak, sifat dari tanaman hiperakumulator, logam berat timbal yang terserap sampai bagian akar dan hanya sampai proses fitotransformasi serta phytovolatization. Tanaman Azolla microphylla termasuk dalam tanaman hiperakumulator yang ditunjukkan pada nilai BAF >1 dan memiliki nilai serapan yang tinggi sebesar 12,28 ppm. Tanaman Azolla microphylla mampu menyerap logam berat dengan baik sampai ketajuk tanaman melalui jaringan xilem dan floem. Proses bioakumulasi dipengaruhi oleh faktor sifat tanaman hiperakumulator yaitu spesies tanaman, fisiologi akar, batang dan daun, pH, kadar logam berat, kandungan nutrisi, suhu, serta kelembapan. Nilai EF logam berat timbal berkisar antara 0,788-1,082 termasuk dalam kategori pengayaan rendah (EF<2) tidak mengindikasi adanya faktor antropogenik.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Tri Candra Setiawati, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAZOLLA MICROPHYLLAen_US
dc.subjectBAKTERI AKUATIKen_US
dc.subjectFITOREMEDIATORen_US
dc.subjectLOGAM BERATen_US
dc.titlePengaruh Perlakuan Tananaman Azolla (Azolla microphylla) dan Bakteri Akuatik (Nitrobacter) sebagai Fitoremediator pada Kontaminan Logam Berat Timbal (PB)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Tri Candra Setiawati, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Desember_2023_19en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record