Show simple item record

dc.contributor.authorBUDIANTO, Ivan Rivaldy
dc.date.accessioned2024-07-17T06:26:31Z
dc.date.available2024-07-17T06:26:31Z
dc.date.issued2023-05-09
dc.identifier.nim181710101075en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122561
dc.description.abstractPengemasan adalah metode dalam industri untuk menciptakan suatu kondisi aman pada bahan pangan untuk menunda kerusakan. Salah satu bahan pengemas yang populer digunakan yaitu plastik. Tetapi penggunaan plastik telah banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Berbagai penelitian menunjukkan pektin dari limbah kulit buah dapat digunakan sebagai alternatif sumber polisakarida dalam pembuatan edible film. Salah satu kulit buah yang mengandung kadar pektin cukup tinggi yaitu kulit buah naga. Pembuatan edible film berbasis pektin umumnya memiliki nilai unggul berupa permukaan film yang halus namun memiliki sifat mekanik yang masih rendah. Salah satu cara memperbaiki sifat mekanik dari edible film berbasis pektin adalah dengan penyampuran dengan pengemulsi, seperti carboxymethyl cellulose (CMC). Pembuatan edible film membutuhkan pengemulsi. Soy protein isolate (SPI) merupakan tepung kaya protein terdispersi tinggi dari kedelai. Tepung ini umum digunakan dalam pembuatan edible film karena tepung SPI memiliki beberapa sifat yang cocok untuk pembuatan edible film. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan CMC dan SPI terhadap sifat fisik dan mekanik edible film yang dihasilkan serta menentukan konsentrasi terbaik edible film yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu variasi komposisi bahan tambahan yaitu CMC dan SPI dengan 3 kali pengulangan. Variasi perlakuan pada penelitian ini terdiri dari lima unit percobaan yaitu sampel tanpa bahan tambahan, sampel dengan penambahan 1 dan 2 g CMC serta penambahan 5 g SPI. Parameter yang dianalisis meliputi sifat fisik (transparansi, ketebalan dan kelarutan) sifat mekanik (kuat tarik, elongasi dan modulus elastisitas) serta uji efektivitas untuk menentukan sampel terbaik. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan metode Analysis Of Varians (ANOVA). Data diolah dengan aplikasi Minitab. Apabila terdapat perbedaan nyata pada setiap perlakuan maka akan diuji lanjut dengan uji TUKEY pada taraf uji α ≤ 0,05. Variasi penambahan CMC dan SPI berpengaruh nyata pada sifat fisik dan mekanik edible film kulit buah naga. Semakin banyak jumlah penambahan CMC dan SPI mempengaruhi sifat fisik edible film meliputi transparansi dan kelarutan semakin menurun, sedangkan ketebalannya semakin meningkat. Selain itu peningkatan jumlah penambahan CMC dan SPI juga berpengaruh terhadap sifat mekanik edible film meliputi kuat tarik dan elastisitas yang semakin meningkat, sedangkan perpanjangannya semakin menurun. Nilai efektivitas tertinggi dari edible film kulit buah naga terdapat pada sampel P5 dengan formulasi CMC 1g dan SPI 5g dengan skor 0,67.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherTEKNOLOGI PERTANIANen_US
dc.subjectKarakteristik Fisik Dan Mekanik Edible Film Ekstrak Kulit Buah Nagaen_US
dc.titleKarakteristik Fisik dan Mekanik Edible Film Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) dengan Variasi Rasio Penambahan Carboxymethyl Cellulose dan Soy Protein Isolateen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiTEKNOLOGI HASIL PERTANIANen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Triana Lindriati, S.T., M.Pen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record