Pengaruh Pemberian Kompos dan ZPT Nabati dari Ekstrak Jagung terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)
Abstract
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan tanaman yang menghasilkan
buah yang banyak ditanam di Indonesia. Permintaan konsumen buah tomat
termasuk tinggi apabila dibandingkan dengan komoditi buah dan sayur lainnya,
akan tetapi fluktuasi harga menyebabkan petani tomat merugi, Ketidakstabilan
harga dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya produktivitas tanaman
yang menurun. Hal yang dapat menjadi penyebab produktivitas tanaman menurun
diantaranya adalah penggunaan pupuk kimia yang tidak sesuai dosis yang
diberikan pada tanaman budidaya sehingga berdampak pada kesuburan lahan yang
menurun. pemberian nutrisi yang dianggap aman adalah dengan menggunakan
bahan bahan organik pada lahan pertanian yang merupakan salah satu solusi dari
masalah degradasi lahan. Kompos merupakan salah satu bahan tambahan organik
yang cara pembuatannya dengan memanfaatkan dekomposer yang mengurai sisa
sisa bahan organik. Kompos memiliki beberapa kandungan unsur yang
dibutuhkan tanaman, sehingga cocok apabila digunakan dalam kegiatan budidaya
karena terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, selain
itu pemberian hormon atau ZPT juga merupakan faktor pemicu pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman. ZPT nabati merupakan zat pengatur tumbuh yang
terbuat dari bahan-bahan alami tumbuhan yang mudah didapat dan harganya
murah, ZPT nabati dari ekstrak jagung memiliki kandungan hormon sitokinin
yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi
kompos dan ZPT Nabati dari ekstrak jagung terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman tomat. hasil dari penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan para petani
tomat sebagai sumber informasi yang sudah diteliti. Penelitian ini dilakukan di Greenhouse yang bertempat di Desa
Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Percobaan dilaksanakan
secara faktorial menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Variabel pengamatan yang diamati
meliputi tinggi tanaman, indeks luas daun, presentase bunga jadi buah, jumlah
buah, diameter buah, berat buah, kadar vitamin C. Data yang sudah diperoleh
melalui pengukuran lalu dianalisis menggunakan Analysis Of Varians
(ANNOVA). Apabila hasil analisis ANNOVA menunjukkan hasil yang berbeda
nyata maka perlu dilakukan uji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan atau
Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan (1) interaksi kompos dan ZPT nabati dari
ekstrak jagung menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada variabel tinggi
tanaman. Hasil terbaik pada tanaman terdapat pada perlakuan (K2J2) kompos 400
gram dan ZPT nabati dari ekstrak jagung 300 ml. (2) Perlakuan tunggal kompos
menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel tinggi tanaman, indeks luas daun,
dan jumlah buah. Hasil terbaik pada perlakuan (K2) kompos 400 gram. (3) Faktor
tunggal ZPT nabati dari ekstrak jagung menunjukkan hasil berbeda nyata pada
variabel indeks luas daun hasil terbaik pada perlakuan ZPT nabati dari ekstrak
jagung 300 ml (J2) dan diameter buah yang menunjukkan perlakuan terbaik pada
tanaman yang disiram ZPT nabati dari ekstrak jagung sebanyak 200 ml (J1).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]