Analisis Pemasaran dan Strategi Pengembangan Agroindustri Olahan Salak Kramat di Kabupaten Bangkalan
Abstract
Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu daerah penghasil buah salak di Provinsi Jawa Timur. Hasil produksi buah salak di Kabupaten Bangkalan tersebar di beberapa daerah salah satunya adalah di Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan. Desa Kramat tersebut memiliki agroindustri pengolahan buah salak, yaitu agroindustri UD. Budi Jaya. Agroindustri UD. Budi Jaya sudah berdiri sejak tahun 2006 dan sudah berjalan dengan cukup baik, namun pemasaran yang dilakukan masih belum optimal. Penjualan dari agroindustri UD. Budi Jaya tidak stabil dan mengalami fluktuasi. Pemasaran yang dilakukan oleh UD. Budi Jaya masih dalam lingkup sekitar karena produk olahan salak masih belum bisa bersaing dan menembus jangkauan pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian terkait analisis pemasaran serta strategi pengembangan pada agroindustri olahan salak UD. Budi Jaya. Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan (1) mengetahui saluran pemasaran pada produk olahan salak di Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, (2) mengetahui margin pemasaran dan efisiensi pemasaran produk olahan salak di Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, dan (3) mengetahui strategi untuk mengembangkan agroinsutri olahan salak di Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive method yang berada di agroindustri olahan salak UD. Budi Jaya di Desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pihak agroindustri UD. Budi Jaya dan toko oleh-oleh yang ada di Kecamatan Bangkalan. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis margin pemasaran, efisiensi pemasaran, serta analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan (1) saluran pemasaran produk olahan salak UD. Budi Jaya terdiri dari 2 saluran pemasaran. Saluran pemasaran 1 (tingkat nol) dari produsen ke konsumen serta saluran pemasaran 2 (tingkat 1) meliputi produsen, pengecer, dan konsumen. (2) margin pemasaran saluran pemasaran 1 (tingkat nol) pada setiap produk olahan salak adalah nol atau tidak memiliki margin pemasaran, sedangkan pada saluran pemasaran 2 (tingkat 1) pada setiap produk olahan salak yaitu dodol salak sebesar Rp3.500, kurma salak sebesar Rp5.500, kopi biji salak sebesar Rp6.000, manisan salak sebesar Rp5.500, dan coklat salak sebesar Rp4.500. Nilai efisiensi pada saluran pemasaran tingkat nol produk dodol salak sebesar 30%, kurma salak sebesar 25,94%, kopi biji salak sebesar 20,67%, manisan salak sebesar 19,69%, dan coklat salak sebesar 19,69%, sedangkan pada saluran tingkat satu nilai efisiensi pada produk dodol salak sebesar 32,03%, kurma salak 12,79%, kopi biji salak sebesar 17,54%, manisan salak sebesar 20,47%, dan coklat salak sebesar 19,02%. Tingkat efisiensi pemasaran produk olahan salak UD. Budi Jaya secara keseluruhan telah efisien. (3) Strategi pengembangan agroindustri UD. Budi Jaya berada pada matriks kompetitif relatif di posisi White Area, matriks internal eksternal di posisi sel I, dan diagram SWOT di posisi kuadran I yang menunjukkan bahwa strategi yang digunakan untuk agroindustri adalah strategi agresif. Hal tersebut berarti bahwa strategi utama yang didapatkan dari matriks SWOT adalah strategi SO (Strengths Opportunities) yang meliputi peningkatan produksi olahan salak dengan mempertahankan kualitas dan mutu produk; peningkatan pelayanan dan menjalin hubungan yang kuat dengan pihak eksternal.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]