Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Uji Aktivitas Penghambatan Enzim Lipoksigenase Fraksi Etil Asetat Temu Giring (Curcuma heyneana Val & Zijp) Secara In Vitro
Abstract
Inflamasi merupakan bentuk respon sistem imun terhadap rangsangan
berbahaya, seperti patogen, kerusakan jaringan, senyawa beracun, atau radiasi.
Inflamasi yang terjadi di saluran pernapasan memicu pelepasan beberapa mediator
pro-inflamasi, salah satunya leukotrien yang merupakan hasil sintesis dari asam
arakidonat yang dioksidasi oleh enzim lipoksigenase (LOX). Saat ini obat yang
bekerja menghambat LOX hanya zileuton, namun zileuton memiliki beberapa
kekurangan diantaranya gangguan tidur, sinusitis, gangguan gastrointestinal, batuk,
demam, 2 sakit kepala, mual, dan hepatotoksik apabila digunakan dalam jangka
panjang. Potensi pengembangan alternatif pengobatan antiinflamasi didukung
dengan keanekaragaman hayati Indonesia. Salah satu tanaman herbal yang telah
banyak dimanfaatkan adalah anggota famili Zingiberaceae. Salah satu spesies dari
Zingiberaceae yang berpotensi sebagai antilipoksigenase adalah temu giring
(Curcuma heyneana Val & Zijp). Kandungan senyawa flavonoid pada temu giring
diduga menjadi agen antilipoksigenase. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
kadar flavonoid total dan aktivitas penghambatan enzim lipoksigenase dari fraksi
etil asetat temu giring dibandingkan dengan baikalein.
Penentuan kadar flavonoid total menggunakan metode kolorimetri dengan
spektrofotometer UV-Vis. Penepatan kadar flavonoid total bertujuan untuk
mengetahui kadar senyawa flavonoid pada fraksi etil asetat yang berpotensi sebagai
agen antilipoksigenase. Uji aktivitas penghambatan LOX pada penelitian ini
dilakukan dengan metode in vitro. Kontrol positif yang digunakan adalah baikalein
karena merupakan flavonoid dari Scutelleria baicalensis yang telah teruji
aktivitasnya dalam menghambat 5-LOX.
Berdasarkan hasil uji kolorimetri, kadar flavonoid total yang terkandung
dalam fraksi etil asetat temu giring sebesar 42,24 ± 0,130 mg QE/g fraksi. Hasil
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
ix
pengujian aktivitas penghambatan LOX fraksi etil asetat temu giring tidak lebih
besar dari kontrol positif. Nilai IC50 fraksi etil asetat temu giring sebesar 40,93 ±
0,018 μg/mL sedangkan baikalein sebesar 27,89 ± 0,073 μg/mL namun nilai
keduanya masih masuk ke dalam kategori aktivitas penghambatan yang sangat
kuat. Nilai IC50 selanjutnya dianalisis statistik dengan menggunakan Mann
Whitney u karena data tidak terdistribusi normal, hasil data penghambatan LOX
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara fraksi etil asetat temu
giring dan baikalein (p<0,05).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]