dc.contributor.author | RIZKY, Zuida Amalina | |
dc.date.accessioned | 2024-07-11T07:06:09Z | |
dc.date.available | 2024-07-11T07:06:09Z | |
dc.date.issued | 2023-04-12 | |
dc.identifier.nim | 17171010101013 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122005 | |
dc.description.abstract | Cita rasa umami pada dasarnya dihasilkan oleh MSG (Monosodium
Glutamat). Batas aman konsumsi MSG adalah 16 mg/kg berat badan per hari.
Hidrolisat protein berbahan dasar ikan lele berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai
smart flavor yang dapat menggantikan peran MSG sebagai penyedap rasa.. Smart
flavor dibuat dengan proses hidrolisis protein secara enzimatis menggunakan
enzim protease. Enzim yang digunakan dalam pembuatan hidrolisat protein yaitu
enzim papain yang didapat dari getah pepaya dan enzim biduri yang didapat dari
getah tanaman biduri. Kombinasi kedua enzim tersebut diharapkan mampu
memecah protein menjadi asam amino pembentuk rasa umami serta peptida-
peptida biaktif sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai smart
flavor.
Konsentrasi enzim yang digunakan dapat mempengaruhi karakteristik
hidrolisat protein yang dihasilkan. Selain itu waktu hidrolisis juga mempengaruhi
karakteristik hidrolisat protein yang dihasikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi enzim biduri dan papain serta waktu hidrolisis
terhadap karakteristik smart flavor ikan lele serta mengetahui konsentrasi enzim
biduri dan enzim papain dan waktu hidrolisis untuk menghasilkan smart flavor
ikan lele terbaik berdasarkan aktivitas antioksidanya.
Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 2 faktor untuk menganalisis pengaruh perbedaan konsentrasi enzim biduri
dan papain yang digunakan dan waktu hidrolisis terhadap karakteristik smart
flavor dari hidrolisat ikan lele. Faktor pertama adalah perbedaan konsentrasi
enzim biduri dan papain yang digunakan yaitu A1=40:60, A2=50:50 dan
A3=60:40. Faktor kedua adalah waktu hidrolisis yaitu B1=1 jam, B2=2 jam dan
B3=3 jam. Pada setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengujian yang dilakukan melipuri rendemen, kecerahan, kadar air, kadar protein
terlarur, derajat hidrolisis dan aktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dirata-
rata dan diuji dengan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui
signifikansi antar kelompok pengujian.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan konsetrasi enzim biduri dan papain
serta waktu hidrolisis berpengaruh nyata terhadap rendemen, kecerahan, kadar air,
kadar protein terlarut, derajat hidrolisis, dan aktivitas antioksidan smart flavor
ikan lele. Hal ini dikarenakan konsetrasi enzim dan waktu hidrolisis merupakan
salah satu faktor penentu karakteristik dari produk hidrolisat protein. Perlakuan
terbaik berdasarkan aktivitas antioksidan dari smart flavor ikan lele yaitu pada
sampel yang dihidrolisis dengan perbandingan enzim 60:40 (biduri:papain)
selama 3 jam dengan nilai aktivitas antioksidan 55,45%, rendemen 73,86,
kecerahan 91,55 , kadar air 11,13%, kadar protein terlarut 1,29 mg/ml, dan derajat
hidrolisis 61,35%. | en_US |
dc.description.sponsorship | Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P.
Lailatul Azkiyah, S.TP., M.P., Ph.D. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Hidrolisis Protein | en_US |
dc.subject | Enzim Biduri | en_US |
dc.subject | Enzim Papain | en_US |
dc.title | Produksi Smart Flavor Ikan Lele dengan Reaksi Hidrolisis Enzimatis Menggunakan Enzim Biduri dan Papain | en_US |
dc.type | Other | en_US |
dc.identifier.prodi | Teknologi Hasil Pertanian | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Lailatul Azkiyah, S.TP., M.P., Ph.D. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_iswahyudi_April_2024 | en_US |