Potensi Ekstrak Buah Okra Hijau (Abelmoscus esculentus) dalam Membersihkan Smear Layer pada Kavitas Dentin Mahkota
Abstract
Restorasi glass ionomer merupakan salah satu jenis restorasi yang banyak
digunakan di bidang kedokteran gigi, namun di dalam praktik sering ditemukan
kegagalan dalam melakukan restorasi glass ionomer, yakni terlepasnya bahan
restorasi GIC dari permukaan gigi. Kegagalan ini dapat diakibatkan oleh adanya
smear layer. Smear layer merupakan lapisan debris yang terbentuk setelah proses
preparasi kavitas gigi . Smear layer yang tertumpuk tebal pada permukaan kavitas
dapat mengganggu perlekatan bahan restorasi dengan permukaan gigi, sehingga
harus dilakukan pembersihan sebagian smear layer yang menutupi permukaan
gigi dengan suatu bahan yang disebut dentin conditioner. Salah satu bahan dentin
conditioner yang sering digunakan adalah asam poliakrilat 10%. Pemanfaatan
bahan alami dalam bidang kedokteran gigi merupakan alternatif yang dapat
digunakan. Salah satu bahan alami yang dapat dipergunakan sebagai alternatif
bahan dentin conditioner adalah ekstrak buah okra hijau. Okra hijau memiliki
kandungan senyawa saponin dan asam oksalat yang memiliki kemampuan dalam
melarutkan komponen smear layer.
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental
laboratoris dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel yang
digunakan adalah sepuluh buah elemen gigi premolar atas, yang dibagi menjadi
dua kelompok yaitu lima buah elemen untuk kelompok yang diaplikasikan asam
poliakrilat 10% dan lima buah elemen untuk kelompok yang diaplikasikan esktrak
buah okra hijau 12,5%. Setiap elemen gigi dilakukan peparasi kavitas kelas I pada
1/3 tengah permukaan bukal dengan diameter 3 mm dan kedalaman 2 mm.
Elemen gigi dipotong menjadi bentukan balok dengan menggunakan bur wheel
diamond disk dan ditanam pada plastisin. Sebelum diberi perlakuan, elemen gigi
diirigasi dengan aquades steril 0,5 ml dan dikeringkan dengan cotton pellet. Lima
sampel diaplikasikan dengan asam poliakrilat 10% (kelompok pembanding) dan
lima sampel diaplikasikan dengan ekstrak buah okra hijau 12,5% (kelompok
perlakuan) sebanyak 6 µL, dibiarkan selama 20 detik, diirigasi kembali dengan
aquades 0,5 ml, dan dikeringkan dengan cotton pellet. Setelah itu elemen gigi
yang sudah diaplikasi bahan diletakkan pada petridish dan dimasukkan kedalam
oven 37˚C selama 2x24 jam agar kering sebelum dilakukan pemotretan dengan
SEM. Hasil pemotretan dilakukan penilaian oleh 3 orang pengamat sesuai skor
yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan permukaan kavitas pada
kedua kelompok sampel memiliki nilai modus yang sama yaitu 2 (sebagian orifis
tubuli dentin terbuka dan terdapat sedikit smear layer). Hasil uji statistika
menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa p>0,05 yang artinya tidak ada
perbedaan bermakna antara kedua kelompok tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
ekstrak buah okra hijau 12,5% mempunyai kemampuan membersihkan smear
layer pada dentin mahkota setara dengan asam poliakrilat 10%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]