Show simple item record

dc.contributor.authorISMANTO, Berliana Inas Nabila Putri
dc.date.accessioned2024-07-11T03:46:32Z
dc.date.available2024-07-11T03:46:32Z
dc.date.issued2024-06-04
dc.identifier.nim201610101013en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121937
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 11 Juli 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractRestorasi glass ionomer merupakan salah satu jenis restorasi yang banyak digunakan di bidang kedokteran gigi, namun di dalam praktik sering ditemukan kegagalan dalam melakukan restorasi glass ionomer, yakni terlepasnya bahan restorasi GIC dari permukaan gigi. Kegagalan ini dapat diakibatkan oleh adanya smear layer. Smear layer merupakan lapisan debris yang terbentuk setelah proses preparasi kavitas gigi . Smear layer yang tertumpuk tebal pada permukaan kavitas dapat mengganggu perlekatan bahan restorasi dengan permukaan gigi, sehingga harus dilakukan pembersihan sebagian smear layer yang menutupi permukaan gigi dengan suatu bahan yang disebut dentin conditioner. Salah satu bahan dentin conditioner yang sering digunakan adalah asam poliakrilat 10%. Pemanfaatan bahan alami dalam bidang kedokteran gigi merupakan alternatif yang dapat digunakan. Salah satu bahan alami yang dapat dipergunakan sebagai alternatif bahan dentin conditioner adalah ekstrak buah okra hijau. Okra hijau memiliki kandungan senyawa saponin dan asam oksalat yang memiliki kemampuan dalam melarutkan komponen smear layer. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah sepuluh buah elemen gigi premolar atas, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu lima buah elemen untuk kelompok yang diaplikasikan asam poliakrilat 10% dan lima buah elemen untuk kelompok yang diaplikasikan esktrak buah okra hijau 12,5%. Setiap elemen gigi dilakukan peparasi kavitas kelas I pada 1/3 tengah permukaan bukal dengan diameter 3 mm dan kedalaman 2 mm. Elemen gigi dipotong menjadi bentukan balok dengan menggunakan bur wheel diamond disk dan ditanam pada plastisin. Sebelum diberi perlakuan, elemen gigi diirigasi dengan aquades steril 0,5 ml dan dikeringkan dengan cotton pellet. Lima sampel diaplikasikan dengan asam poliakrilat 10% (kelompok pembanding) dan lima sampel diaplikasikan dengan ekstrak buah okra hijau 12,5% (kelompok perlakuan) sebanyak 6 µL, dibiarkan selama 20 detik, diirigasi kembali dengan aquades 0,5 ml, dan dikeringkan dengan cotton pellet. Setelah itu elemen gigi yang sudah diaplikasi bahan diletakkan pada petridish dan dimasukkan kedalam oven 37˚C selama 2x24 jam agar kering sebelum dilakukan pemotretan dengan SEM. Hasil pemotretan dilakukan penilaian oleh 3 orang pengamat sesuai skor yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan permukaan kavitas pada kedua kelompok sampel memiliki nilai modus yang sama yaitu 2 (sebagian orifis tubuli dentin terbuka dan terdapat sedikit smear layer). Hasil uji statistika menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah okra hijau 12,5% mempunyai kemampuan membersihkan smear layer pada dentin mahkota setara dengan asam poliakrilat 10%.en_US
dc.description.sponsorship1. drg. Dwi Warna Aju Fatmawati., M.Kes 2. drg. Raditya Nugroho., Sp. KGen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectSmear layeren_US
dc.subjectEkstrak Buah Okraen_US
dc.subjectKebersihan Kavitasen_US
dc.titlePotensi Ekstrak Buah Okra Hijau (Abelmoscus esculentus) dalam Membersihkan Smear Layer pada Kavitas Dentin Mahkotaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Dwi Warna Aju Fatmawati., M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Raditya Nugroho., Sp.KGen_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record