Petunjuka Praktikum (Pratical Module) Ekofisiologi Tumbuhan (Plant Ecophysiology)
Abstract
Stres didefinisikan sebagai gangguan kesimbangan abiotik (salinitas, panas, air, dll.) atau biotik
(herbivora) eksternal yang membatasi laju fotosintesis dan mengurangi kemampuan tanaman
untuk mengubah energi menjadi biomassa. Produktivitas tanaman pangan yang lebih rendah di
sebagian besar kasus disebabkan oleh berbagai tekanan abiotik. Cekaman abiotik utama seperti
salinitas tinggi, kekeringan, suhu dingin, dan panas berdampak negatif terhadap kelangsungan
hidup, produksi biomassa, dan hasil panen tanaman pangan pokok hingga 70%. Efek buruk
dari kelebihan mineral seperti Na+ dan/atau Cl- pada tanaman disebut stres garam. Telah
dibutktikan dari banyak penelitian bahwa salinitas tanah telah ada jauh sebelum manusia dan
pertanian; namun, masalah ini muncul akibat praktik-praktik pertanian seperti irigasi. Cekaman
garam merupakan salah satu faktor pembatas yang paling serius bagi pertumbuhan dan
produksi tanaman. Berdasarkan sifat, karakteristik, dan hubungannya dengan pertumbuhan
tanaman pada tanah yang terpengaruh garam, dua jenis tanah salin telah diklasifikasikan oleh
Szabolcs (1974). Kedua jenis tanah tersebut adalah (1) tanah salin - garam-garam yang larut
terutama NaCl dan Na2SO4 dan terkadang juga mengandung cukup banyak Cl- dan SO4
- dari
Ca2+ dan Mg2+; tanah-tanah ini mengandung garam-garam larut netral yang cukup untuk
memberikan efek negatif terhadap pertumbuhan sebagian besar tanaman pangan, dan (2) tanahtanah sodik - tanah-tanah ini mengandung garam-garam Na+ yang mampu menghidrolisis basa,
terutama Na2CO3.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]