Narasi Konsumsi Keluarga dan Pemanfaatan E-Wallet di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengakses segala produk yang dihasilkan oleh teknologi, salah satunya dalam teknologi digital. Namun ternyata yang terjadi di Desa Sukaratu dan Desa Indrajaya yang terletak di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya tidak semua kalangan masyarakat dapat mengakses teknologi digital yang disebabkan oleh latar belakang pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsumsi keluarga dan pemanfaatan e-wallet di tengah berkembangnya teknologi digital sebagai sarana kegiatan ekonomi masyarakat di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dibantu diuraikan menggunakan tiga konsep teori, mencakup konsep teori homo digitalis dari tokoh Budi Hardiman, konsep teori mcdonaldisasi dari George Ritzer, konsep industrialisasi dan keluarga dari William J. Goode. Dalam mencapai tujuan penelitian ini dibantu dengan metode penelitian secara kualitatif menggunakan pendekatan etnografi yang hendak memahami suatu perilaku individu ataupun kelompok. Pendekatan etnografi dengan penekanan pada perilaku individu ataupun kelompok dalam penelitian ini meliputi enam keluarga dengan rincian dua keluarga ASN, dua keluarga pengusaha, dan dua keluarga petani yang hendak mengupas fenomena terkait transaksi yang dilakukan baik secara konvensional ataupun daring, konsumsi terhadap barang/jasa, serta pemanfaatan dalam media digital terhadap penggunaan e-wallet. Penelitian ini mendapatkan hasil berupa empat keluarga mencakup dua keluarga ASN, satu keluarga pengusaha Desa Indrajaya, dan satu keluarga petani Desa Sukaratu yang sudah melakukan pencampuran transaksi baik itu transaksi konvensional maupun transaksi daring yang memanfaatkan e-wallet sebagai alat pembayaran dengan melakukan aktivitas konsumsi berdasarkan keputusan individu. Sedangkan pada dua keluarga yang mencakup keluarga pengusaha Desa Sukaratu dan keluarga petani Desa Indrajaya tidak memiliki kemampuan untuk mengakses e-wallet sebagai sarana kegiatan ekonomi dengan melakukan aktivitas konsumsi berdasarkan keputusan keluarga.