Pengaruh Model Brain-Based Learning Menggunakan Nearpod dan Video Animasi Terhadap Kemampuan Beargumentasi dan Hasil Belajar Biologi SMA
Abstract
Dunia pendidikan pada abad 21 menuntut untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang cerdas, inovatif, dan kreatif. Segala peningkatan telah
dilakukan pada aspek kualitas sumber daya manusia yang dikembangkan melalui
jalur pendidikan. Salah satu contohnya pengembangan kualitas siswa yang terus
ditingkatkan yakni pada pembelajaran biologi. Permasalahan pembelajaran
biologi di tingkat SMA yang dirasa sulit oleh siswa salah satunya pada materi
sistem pencernaan. Pada materi tersebut masih banyak miskonsepsi dan banyak
bahasa ilmiah yang asing bagi siswa. Kemudian, model yang masih digunakan
dalam kelas cenderung guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi
yang masih belum maksimal dalam penerapannya. Hal ini menjadi suatu
permasalahan yang mempengaruhi kemampuan berargumentasi dan hasil belajar
siswa tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah model pembelajaran
yang dapat membantu siswa agar mampu memahami konsep dengan baik dan
didukung dengan media pembelajaran yang mampu menunjang suasana belajar
yang menyenangkan dan rileks sehingga dapat mendorong siswa untuk berani
mengungkapkan suatu argumen dari yang sudah dipelajari dan juga dapat
mempengaruhi hasil beajar yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Brain-Based Learning
menggunakan nearpod dan video animasi pada materi sistem pencernaan terhadap
kemampuan berargumentasi dan hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
siswa.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Jember pada semester ganjil
tahun ajaran 2023/2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperimental. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas XI MIPA SMA
Negeri 3 Jember. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh sampel yang
terdiri atas 34 siswa XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan
model Brain-Based Learning dengan nearpod dan video animasi serta 33 siswa
XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional.
Teknik pengumpulan data adalah pre-test dan post-test yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar kognitif siswa, lembar observasi yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa, serta soal essay yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berargumentasi siswa. Metode analisis
data yang digunakan untuk kemampuan berargumentasi dan hasil belajar kognitif
yaitu menggunaan uji Anakova, sedangkan untuk hasil belajar afektif dan
psikomotorik menggunakan uji-t dengan keseluruhan data di analisis
menggunakan IBM SPSS 27.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa rerata
kemampuan berargumentasi pada kelas eksperimen 70,74% dan pada kelas
kontrol 67,58%. Kemudian di uji Anakova mendapatkan hasil nilai sig. 0,007
(sig<0,05). Kemudian data hasil belajar kognitif memiliki rerata di kelas
eksperimen 72,94 dan di kelas kontrol 71,82, lalu menggunakan uji Anakova
menghasilkan nilai sig. 0,015 (sig<0,05) yang artinya model pembelajaran BrainBased Learning dengan nearpod dan video animasi berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan berargumentasi dan hasil belajar kognitif siswa. Lalu,
didapatkan data hasil belajar afektif dengan rerata kelas eksperimen 85,12 dan di
kelas kontrol 80,39, setelah di uji-t menghasilkan nilai sig. 0,024 (sig>0,05).
Selanjutnya untuk data hasil belajar psikomotorik memiliki rerata pada kelas
eksperimen 81,85 dan pada kelas kontrol yaitu 74,67, kemudian menggunakan
uji-t menghasilkan nilai 0,046 (sig<0,05) yang artinya model pembelajaran BrainBased Learning dengan nearpod dan video animasi terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penerapan model
Brain-Based Learning menggunakan nearpod dan video animasi terhadap
kemampuan berargumentasi dan hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik siswa.