Efektifitas Nanopartikel Silver pada Perendaman Eksplan dan Konsentrasi pada Media terhadap Tingkat Kesterilan Eksplan dan Regenerasi Porang (Amorphophallus Muelleri) Secara In Vitro Melalui Metode Thin Cell Layer
Abstract
Tanaman porang (Amorphophallus muelleri) merupakan tanaman jenis umbiumbian yang mengandung karbohidrat sebesar 80-85% dan glukomanan 67%
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri pangan maupun non pangan.
Perbanyakan tanaman porang secara vegetatif menggunakan bulbil memiliki
kendala yaitu terdapat masa dormansi yang membutuhkan waktu 4-5 bulan, hal ini
akan menyebabkan budidaya tanaman porang terhambat dan membutuhkan waktu
yang lama. Salah satu alternatif budidaya porang tanpa terkendala musim dan
memperoleh ketersediaan bahan tanam yang cukup yaitu melalui teknik kultur in
vitro, akan tetapi kultur in vitro memiliki kekurangan yaitu sering terjadinya
kontaminasi karena masih kurang optimalnya dalam melakukan proses sterilisasi.
Selain itu, penggunaan berbagai macam bahan sterilan dengan konsentrasi tinggi
dapat menyebabkan jaringan eksplan rusak. Sehingga perlu adanya optimasi jenis,
waktu, dan konsentrasi larutan yang sesuai sehingga membuat eksplan steril tanpa
merusak jaringan. Nanopartikel silver merupakan bahan larutan yang memiliki
bahan aktif yang didalamnya dapat digunakan sebagai antikontaminan sekaligus
untuk mendukung regenerasi tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara perbedaan
konsentrasi nanopartikel silver pada perendaman eksplan daun lapang dan
konsentrasi nanopartikel silver pada media sebagai antikontaminan eksplan dan
regenerasi porang secara in vitro melalui metode thin cell layer. Penelitian
dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 2 faktor yaitu
faktor konsentrasi perendaman eksplan pada nanosilver tahapan sterilisasi dan
faktor konsentrasi nanosilver pada media tanam. Terdapat 12 kombinasi perlakuan,
dan setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 36 unit satuan percobaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh data kuantitatif diantaranya kedinian eksplan terkontaminasi jamur, bakteri, swelling, berkalus, muncul akar
dan atau tunas, jumlah eksplan browning, persentase eksplan steril, terkontaminasi
jamur, bakteri, serta eksplan membentuk akar dan atau tunas. Data kualitatif yang
diperoleh diantaranya kenampakan visual eksplan steril, terkontaminasi bakteri dan
jamur. Data kuantitatif dianalisis secara statistik dengan uji Analysis of variances
(ANOVA). Perlakuan yang memilki hasil signifikan kemudian dilakukan uji lanjut
menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan
95%. Data kualitatif yang tidak bisa dianalisis secara statistik disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik dengan analisisis deskriptif.
Konsentrasi nanopartikel silver pada perendaman eksplan daun tanaman porang
sebagai antikontaminan dan regenerasi porang mempunyai pengaruh dengan
kecenderungan yang berbeda-beda. Konsentrasi nanopartikel silver pada
perendaman eksplan daun tanaman porang dan konsentrasi nanopartikel silver pada
media tidak terdapat adanya pengaruh interaksi terhadap seluruh parameter
pengamatan. Perlakuan konsentrasi nanopartikel silver 1000 ppm memberikan
pengaruh dengan kecenderungan terbaik yang menghasilkan persentase eksplan
steril 100%, persentase eksplan survive 100%, persentase eksplan terkontaminasi
jamur 0% dan persentase eksplan terkontaminasi bakteri 0%. Namun menghasilkan
jumlah eksplan browning sejumlah 6 eksplan. Perlakuan konsentrasi nanopartikel
silver 63 ppm pada media memberikan pengaruh dengan kecenderungan terbaik
yang menghasilkan waktu kedinian eksplan swelling berbeda sangat nyata dengan
persentase 100%, persentase eksplan berkalus 100%, persentase muncul akar
100%, dan muncul tunas 100% pada perlakuan P1M3.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]