Respon Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Terhadap Dosis Pupuk NPK
Abstract
Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting bagi
masyarakat dunia termasuk Indonesia (Sun et al, 2018). Tanaman padi dapat
menjaga ketahanan pangan, hingga saat ini belum ada tanaman pangan yang
mampu menggantikan padi sebagai bahan makanan pokok utama. Produksi padi di
Indonesia pada tahun 2023 sebesar 53,63 juta ton GKG, mengalami penurunan
sebanyak 1,12 juta ton GKG atau 2,05 persen dibandingkan produksi padi di
Indonesia pada tahun 2022 sebesar 54,75 juta ton GKG (BPS, 2023). Hal ini sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan beras yang terus meningkat setiap tahunnya.
Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok, 95%
penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan utama. Beras
mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein. Kandungan gizi
dari beras tersebut menjadikan komoditas padi sangat penting untuk kebutuhan
pangan sehingga menjadi perhatian di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan beras
(Taringan, 2013).
Penelitian dilaksanakan di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, , Jember,
Jawa Timur dan dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus - 12 Desemmber 2023.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Petak Terbagi (Split Plot) faktorial dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama
yaitu dosis pupuk npk dengan 3 taraf dan faktor kedua yaitu varietas dengan 3 taraf.
Faktor pertama yaitu Dosis Pupuk NPK 150 kg/ha (P1), Dosis Pupuk NPK 200
kg/ha (P2) dan Dosis Pupuk NPK 250 kg/ha (P3). Faktor kedua yaitu Varietas
Inpago 13 Fortiz, (V1), Situbagendit (V2), Towuti (V3). Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan Analisys of Varians (ANOVA), sehingga apabila
menunjukkan pengaruh nyata, maka selanjutnya dilakukan uji lanjut Ducan’s
Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan pupuk NPK
memberikan pengaruh berbeda nyata pada bobot 100 butir, bobot basah segar,
bobot gabah kering. Pada perlakuan varietas memberikan respon berbeda sangat
nyata pada volume akar, bobot 100 butir, jumlah gabah permalai, jumlah gabah
perumpun. Pada perlakuan dosis pupuk NPK memberikan respon berbeda sangat
nyata pada volume akar, dan memberikan respon berbeda nyata pada jumlah
anakan, bobot 100 butir, jumlah gabah permalai, jumlah gabah perumpun, dan
bobot basah segar. Interaksi antara pupuk NPK dan varietas berbeda nyata terhadap
bobot buah segar dan bobot kering gabah sedangkan bobot 100 gram berbeda sangat
nyata.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]