Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Produk Pupuk Organik Cair (POC) Pada Tanaman Cabai Merah Di Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember
Abstract
Pupuk merupakan salah satu input penting dalam usahatani cabai merah. Pengurangan pupuk bersubsidi oleh pemerintah menyebabkan para petani mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan pupuknya. Desa Tanjungrejo merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dalam produksi tanaman cabai merah. Para petani di Desa Tanjungrejo sebelumnya memakai pupuk padatan (subsidi) memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang POC. Petani yang menggunakan produk POC juga terbatas, kondisi inilah peneliti ingin melihat tingkat persepsi petani serta proses adopsi inovasi yang terjadi di Desa Tanjungrejo.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui persepsi petani mengenai POC pada tanaman cabai merah; 2) mengetahui tingkat adopsi inovasi petani terhadap POC. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan penentuan lokasi secara sengaja, yaitu di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Informan terbagi atas 2 yaitu, informan kunci ditentukan secara sengaja yaitu petani pemilik kios dan informan pendukung adalah petani yang pernah bermitra dengan Indofood. Data dikumpulkan menggunakan wawancara, observasi serta dokumentasi lalu dianalisis menggunakan analisis kualitatif model Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan: persepsi petani cabai merah terhadap penggunaan produk POC , meliputi 5 hal yaitu sikap, motif, ketertarikan, pengalaman dan harapan. Dari segi sikap, petani cabai merah menunjukkan POC diterima dan di terapkan setidaknya 1 kali dalam musim tanam. Dari segi motif terbagi atas 3 hal, yaitu rasa penasaran, keinginan untuk menambah variasi input pertanian dan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi. Dari segi ketertarikan, petani menggunakan POC karena membuat tanah lebihh subur, tanaman lebih hijau dan hasil yang lebih optimal. Dari segi pengalaman petani menggunakan POC dalam pengaplikasiaanya lebih mudah, bebas dalam kuantitas ataupun aturan pembelian, harga lebih murah. Tidak semua jenis POC dapat dicampur dalam penyemprotannya dan hasil kurang maksimal jika hanya POC. Dari segi harapan petani berharap mendapatkan hasil yang optimal dan juga maksimal serta keberlanjutan ekosistem tetap terjaga. Proses adopsi inovasi oleh petani cabai merah terhadap POC memiliki 5 tahapan yaiu pengetahuan, persuasi, keputusan, pelaksanaan dan konfirmasi. Dari segi pengetahuan melalui beberapa sumber diantaranya petani lain, kios pertanian /sales, PPL pertanian. pengetahuan yang didapatkan oleh petani terkait dengan cara pakai, fungsi POC dan anjuran yang tepat dan benar. dari sisi persuasi terdapat 2 jenis petani ketika akan menggunakan POC, ada yang membutuhkan validasi petani lain dan inisiatif pribadi petani. Proses ajakan ini dilakukan dengan memberikan informasi terkait POC serta hasil yang sudah pernah menerapkan. Melihat dari poin keputusan petani ketika akan menerapkan POC ini pastinya ada rasa keraguan, namun karena kondisi kelangkaan pupuk serta keinginan merubah formula input pertanian akhirnya memutuskan untuk menggunakan POC. Dilihat dari segi implementasi POC digunakan oleh petani dalam musim tanam setidaknya sebelum tutup mulsa dan dosis penggunaan rata rata 20 -30 ml per tangki 16 liter. Dari segi konfirmasi para petani menunjukkan bahwa mereka tetap menggunakan dan melanjutkan POC karena dirasa masih bermanfaat dan memberi dampak positif dalam proses budidaya cabai merah di Desa Tanjungrejo.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]