Show simple item record

dc.contributor.authorFIRDAUSY, Wahyu Annisa Nur
dc.date.accessioned2024-06-12T02:09:56Z
dc.date.available2024-06-12T02:09:56Z
dc.date.issued2024-01-29
dc.identifier.nim191510501047en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121391
dc.description.abstractOrganisme Pengganggu Tanaman merupakan organisme yang memiliki peran sebagai musuh petani dikarenakan kerap mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya. Gulma adalah OPT berupa tumbuhan yang kemunculannya tidak diharapkan oleh petani karena dapat menyebabkan kerusakan secara perlahan akibat persaingan yang terjadi antara gulma dengan tanaman budidaya. Gulma sintrong menjadi salah satu gulma yang memiliki sifat resisten terhadap senyawa aktif Parakuat. Penemuan resistensi dari gulma sintrong tersebut membuat perlu adanya alternatif pengendalian. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu penggunaan bioherbisida karena lebih aman bagi lingkungan. Bioherbisida mudah diperoleh petani karena bahan bakunya tersedia di alam, salah satunya yaitu berbahan dasar gulma. Gulma yang dapat digunakan sebagai bioherbisida adalah gulma babadotan (Ageratum Conyzoides L.). Bioherbisida yang berasal dari sari daun babadotan dapat menekan pertumbuhan gulma rumput teki pada konsentrasi 50% karena babadotan memiliki senyawa fenol yang termasuk ke dalam alelokimia. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse dan di Laboratorium Teknologi Pengendalian OPT Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial yang terdiri dari 6 perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu kontrol menggunakan akuades, herbisisda kimia (Round up), dan bioherbisida babadotan dengan konsentrasi 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila menunjukkan adanya pengaruh nyata, diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multi Range Test pada taraf 5%. Pengaplikasian bioherbisida dari gulma babadotan (A. conyzoides) memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan gulma sintrong (C. crepidioides.) Bioherbisida gulma babadotan (A. conyzoides) dengan konsentrasi 10% berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, fitotoksisitas, berat basah, dan berat kering dari gulma sintrong (C. crepidioides.). Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bioherbisida gulma babadotan (A. conyzoides) dengan konsentrasi 10% menunjukkan hasil yang tidak sebaik penggunaan herbisida kimia sintesis dengan merk dagang Round-Up yang dengan cepat dapat mematikan gulma sintrongen_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Mohammad Hoesain, M.P., selaku Dosen Pembimbingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectGulma Sintrong (Crassocephalum Crepidioides (Benth. S. Moore.).en_US
dc.subjectKonsentrasi Bioherbisidaen_US
dc.subjectGulma Babadotan (Ageratum Conyzoides L.)en_US
dc.titlePengaruh Konsentrasi Bioherbisida Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Pertumbuhan Gulma Sintrong (Crassocephalum crepidiodes Benth S. Moore))en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Mohammad Hoesain, M.P.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 3 April 2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 12en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record