Show simple item record

dc.contributor.authorYULIANTO, Kurniawan Dwi
dc.date.accessioned2024-06-11T08:01:50Z
dc.date.available2024-06-11T08:01:50Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.nim201510601126en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121363
dc.description.abstractPangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan. Kentang (Solanum tuberosum) merupakan salah satu komoditas yang memiliki peranan penting dalam menyediakan sumber karbohidrat, serat dan beberapa nutrisi esensial lainnya. Komoditas kentang memiliki potensi yang besar untuk berperan dan mendukung ketahanan pangan suatu negara maupun wilayah, terutama dalam hal menghadapi fluktuasi pasokan pangan yang biasanya diakibatkan oleh perubahan iklim, bencana alam, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi produksi pangan. Produksi kentang Kabupaten Probolinggo didominasi oleh Kecamatan Sumber disusul Kecamatan Sukapura dengan jumlah hasil produksi kentang sebesar 163.040 kuintal. Salah satu desa yang memiliki potensi dalam pengembangan usahatani kentang di Kecamatan Sukapura adalah Desa Ngadisari. Menurut Pahlevy, dkk (2019) Masyarakat suku tengger sudah paham akan melakukan strategi mengenai teknik adaptasi, teknik budidaya, teknik pengelolaan dan perawatan tanaman namun dalam praktiknya petani di Desa Ngadiasari belum sepenuhnya menerima inovasi dan cenderung melakukan usahatani secara turun temurun. Tentunya perlu diketahui tingkat dan pola pertanian yang diterapkan oleh petani di Desa Ngadisari dari pra panen hingga pasca panen. Pedoman yang diajurkan oleh pemerintah dalam berusahatani pada subsektor hortikultura yaitu menurut Permentan No. 22 Tahun 2021 Good Agricultre Practices (GAP) hortikultura tentang cara usahatani yang baik. Produksi kentang di Kecamatan Sukapura mengalami peningkatan di tiap tahunnya, namun petani yang berada di Desa Ngadisari masih sering menghadapi masalah saat melakukan usahatani. Masalah yang sering dihadapi oleh petani di Desa Ngadisari diantaranya keterbatasan modal seperti: luas lahan, bibit, pupuk pestisida dan tenaga kerja (Sa’diyah dan Muljawan, 2011). Berdasarkan hal tersebut pengalokasian faktor produksi di Desa Ngadisari masih kurang tepat. Oleh karena itu perlu adanya pengukuran efisiensi teknis mengenai faktor produksi. Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dalam usahatani kentang dapat memiliki pengaruh terhadap efisiensi teknis usahatani. Good Agriculture Practices (GAP) merupakan serangkaian pedoman dan praktik pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, mengurangi risiko pencemaran, dan memastikan keamanan pangan. Good Agriculture Practices (GAP) yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi teknis penggunaan faktor produksi. GAP akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi dan produktivitas, pengurangan limbah, peningkatan kualitas produk, dan keamanan pangan. Tercapainya hal demikain akan membantu petani mengurangi biaya produksi yang akan berpengaruh terhadap efisiensi teknis usahatani kentang. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai 1) mengetahui tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) usahatani kentang, 2) mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani kentang, dan 3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kentang di Desa Ngadisari. Metode penentuan lokasi yang digunakan adalah purposive method yakni pada Desa Ngadisari Kecamtan Sukapura dengan waktu penelitian pada bulan Oktober - Desember 2023. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan deskriptif analitik. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengisian kuisioner, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Metode pengambilan contoh pada penelitian ini menggunakan purposive method. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji skoring menggunkan skala likert yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, fungsi produksi cobb douglass dengan metode estimasi MLE untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga dan analisis regresi linier berganda untuk menjawab rumusan masalah kedua. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) usahatani kentang di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo berada pada kategori sedang yang memiliki nilai rata-rata sebesar 64,00 dengan presentase 76,39%. Indikator penerapan GAP usahatani kentang meliputi pengelolaan lahan, pengelolaan benih, pengelolaan tanah, pemeliharaan tanaman dan kebun, pemupukan, proteksi tanaman, panen dan pasca panen. Indikator pengelolaan lahan memiliki persentase penerapan tertinggi yaitu sebesar 97,77%. Indikator penanganan memiliki persentase penerapan terendah yaitu sebesar 60,74%. Tingkat penerapan Good Agriculture Practices (GAP) usahatani kentang di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo sebesar 76,39% atau pada kategori tinggi. (2) Kemampuan capaian potensi produksi usahatani kentang di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo berada pada kategori tinggi dengan rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 87,70%. Jumlah petani kentang yang memiliki tingkat efisiensi teknis pada kategori rendah sebanyak 0%, pada kategori sedang sebanyak 0%, dan pada kategori tinggi sebanyak 100% dari jumlah petani yang dijadikan sampel. (3) Kemampuan capaian potensi produksi usahatani kentang di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo berada pada kategori tinggi dengan rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 87,70%. Jumlah petani kentang yang memiliki tingkat efisiensi teknis pada kategori rendah sebanyak 0%, pada kategori sedang sebanyak 0%, dan pada kategori tinggi sebanyak 100% dari jumlah petani yang dijadikan sampelen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati. MS.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectGood Agriculture Practices (GAP)en_US
dc.subjectUsahatani Kentangen_US
dc.subjectEfisiensi Teknisen_US
dc.titlePengaruh Tingkat Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Kentang di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 5 April 2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 11en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record