Korelasi Antara Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) pada Petani di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember
Abstract
Cacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit,
utamanya golongan soil transmitted helminths (STH). Prevalensi cacingan di
Indonesia pada tahun 2017 bervariasi mulai dari 2,5% hingga 62% menginfeksi
semua golongan usia. Siklus penularan infeksi STH berawal dari telur cacing yang
ada di dalam feses manusia yang terinfeksi kemudian mencemari tanah. Infeksi
cacingan memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan, yaitu kekurangan gizi,
anemia, gangguan pernapasan, gangguan percernaan, sehingga membuat
produktifitas kerja seseorang menurun. Sanitasi lingkungan yang kurang
diperhatikan meliputi sumber air bersih, ketersediaan septic tank sebagai
pembuangan feses di jamban, pembuangan air limbah (SPAL), dan pengelolaan
sampah juga menjadi faktor risiko infeksi STH. Petani berisiko terkena infeksi STH
karena selalu kontak dengan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
korelasi sanitasi lingkungan dan kejadian infeksi soil transmitted Helminth (STH)
pada petani di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Wirowongso, Desa
Klompangan, dan Desa Mangaran Kecamatan Ajung dan di Laboratorium
Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Oktober 2023 hingga Jaunari 2024. Metode pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel pada
penelitian ini sebanyak 32 petani. Pengukuran sanitasi lingkungan dilakukan
dengan wawancara menggunakan kuisioner yang telah di uji validitas dan
reliabilitasnya. Pemeriksaan infeksi STH dilakukan pada sampel feses
menggunakan metode sedimentasi dan floatasi. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan uji koefisien kontingensi dengan akurasi 95% atau nilai p value <
0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi STH pada petani di
Kecamatan Ajung yaitu sebesar 9,4% dengan spesies yang teridentifikasi adalah
hookworm. Kondisi sanitasi lingkungan pada petani di Kecamatan Ajung sebagian
besar tergolong baik (59,4%) dan cukup (40,6%). Tidak ada petani yang memiliki
sanitasi yang kurang. Seluruh sampel positif terinfeksi STH memiliki sanitasi
lingkungan yang cukup. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai p value
antara sanitasi lingkungan terhadap kejadian infeksi STH pada petani di Kecamatan
Ajung sebesar 0,028 (p value < 0,05). Hasil uji korelasi menggunakan uji koefisien
kontingensi didapatkan angka sebesar 0,362. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
terdapat korelasi yang signifikan antara sanitasi lingkungan terhadap kejadian
infeksi STH pada petani di Kecamatan Ajung dengan kekuatan korelasi yang
rendah.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]