Show simple item record

dc.contributor.authorFARHAH, Anitya Izdihar
dc.date.accessioned2024-06-11T06:54:13Z
dc.date.available2024-06-11T06:54:13Z
dc.date.issued2024-04-04
dc.identifier.nim202010101063en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121338
dc.description.abstractCacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit, utamanya golongan soil transmitted helminths (STH). Prevalensi cacingan di Indonesia pada tahun 2017 bervariasi mulai dari 2,5% hingga 62% menginfeksi semua golongan usia. Siklus penularan infeksi STH berawal dari telur cacing yang ada di dalam feses manusia yang terinfeksi kemudian mencemari tanah. Infeksi cacingan memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan, yaitu kekurangan gizi, anemia, gangguan pernapasan, gangguan percernaan, sehingga membuat produktifitas kerja seseorang menurun. Sanitasi lingkungan yang kurang diperhatikan meliputi sumber air bersih, ketersediaan septic tank sebagai pembuangan feses di jamban, pembuangan air limbah (SPAL), dan pengelolaan sampah juga menjadi faktor risiko infeksi STH. Petani berisiko terkena infeksi STH karena selalu kontak dengan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi sanitasi lingkungan dan kejadian infeksi soil transmitted Helminth (STH) pada petani di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Wirowongso, Desa Klompangan, dan Desa Mangaran Kecamatan Ajung dan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 hingga Jaunari 2024. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 32 petani. Pengukuran sanitasi lingkungan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Pemeriksaan infeksi STH dilakukan pada sampel feses menggunakan metode sedimentasi dan floatasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji koefisien kontingensi dengan akurasi 95% atau nilai p value < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi STH pada petani di Kecamatan Ajung yaitu sebesar 9,4% dengan spesies yang teridentifikasi adalah hookworm. Kondisi sanitasi lingkungan pada petani di Kecamatan Ajung sebagian besar tergolong baik (59,4%) dan cukup (40,6%). Tidak ada petani yang memiliki sanitasi yang kurang. Seluruh sampel positif terinfeksi STH memiliki sanitasi lingkungan yang cukup. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai p value antara sanitasi lingkungan terhadap kejadian infeksi STH pada petani di Kecamatan Ajung sebesar 0,028 (p value < 0,05). Hasil uji korelasi menggunakan uji koefisien kontingensi didapatkan angka sebesar 0,362. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang signifikan antara sanitasi lingkungan terhadap kejadian infeksi STH pada petani di Kecamatan Ajung dengan kekuatan korelasi yang rendah.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : dr. Bagus Hermansyah, M. Biomed. Dosen Pembimbing Anggota : dr. Eny Nurmaida, M. Bio. Et.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectKorelasien_US
dc.subjectSanitasi Lingkunganen_US
dc.subjectInfeksi Soil Transmitted Helminth (STH)en_US
dc.titleKorelasi Antara Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) pada Petani di Kecamatan Ajung Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Bagus Hermansyah, M. Biomed.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Eny Nurmaida, M. Bio. Et.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 18 April 2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 11en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record