Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Jual Beli pada Toko Pakaian dan Toko Sepatu di Pasar Tradisional Ambulu Kabupaten Jember
Abstract
Penggunaan bahasa dalam berinteraksi harus dapat dipahami oleh penutur
dan lawan tutur guna menghindari terjadinya kesalahpahaman di balik setiap
tuturan. Kesantunan dalam interaksi jual beli pada toko pakaian dan toko sepatu di
pasar tradisional Ambulu menarik untuk diteliti karena pasar tradisonal Ambulu
merupakan pasar dengan lingkup besar yang terletak di kecamatan sehingga sering
dikunjungi oleh masyarakat yang berada di berbagai desa di kecamatan Ambulu.
Peneliti memilih toko pakaian dan toko sepatu sebagai batasan penelitian karena
interaksi tawar-menawar lebih banyak dilakukan di dalamnya. Masalah yang dikaji
dalam penelitian ini yaitu: (1) wujud penerapan dan pelanggaran prinsip kesantunan
dan (2) strategi kesantunan berbahasa dalam interaksi penjual dan pembeli pada
toko pakaian dan toko sepatu di pasar tradisional Ambulu.
Penelitian ini menggunakan tiga tahapan, yaitu: 1) tahap penyediaan data,
2) tahap analisis data, dan 3) tahap penyajian data. Tahap penyediaan data dilakukan
dengan menggunakan metode simak. Data yang didapatkan berupa tuturan dan
konteks. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan pragmatik.
Teknik penyajian hasil analisis dalam penelitian ini adalah teknik penyajian hasil
analisis data informal.
Penerapan kesantunan yang dilakukan oleh penjual ditemukan lebih banyak
dari penerapan kesantunan yang dilakukan oleh pembeli. Data penerapan
kesantunan oleh penjual ditemukan sebanyak 8 data, sedangkan data penerapan
kesantunan oleh pembeli ditemukan 1 data. Berdasarkan hasil tersebut, ditemukan
penerapan kesantunan banyak dilakukan oleh penjual dalam interaksi jual beli di
pasar. Hal ini berkaitan dengan strategi yang digunakan oleh penjual dan
berdampak pada keputusan pembeli. Pelanggaran kesantunan oleh penjual
ditemukan sebanyak 2 data, sedangkan oleh pembeli ditemukan sebanyak 7 data.
Pelanggaran banyak dilakukan oleh pembeli daripada penjual. Hal ini terjadi saat penjual tidak menerima harga penawaran dari pembeli sampai mengkritik secara
langsung barang yang dijual. Dalam penerapan atau pelanggaran kesantunan di
dalamnya terdapat kode tutur yang digunakan oleh penjual dan pembeli, seperti
bahasa Jawa Ngoko atau bahasa Jawa Krama. Berdasarkan data tersebut ditemukan
bahwa penerapan maksim pujian bertentangan dengan kode tutur yang digunakan
oleh penutur. Kode tutur tersebut adalah bahasa Jawa Ngoko yang digunakan
kepada pembeli yang berusia lebih tua.
Terdapat penggunaan strategi kesantunan oleh penutur kepada lawan tutur
saat menerapkan kesantunan. Strategi kesantunan merupakan cara yang santun
digunakan dalam berinteraksi untuk mencapai kesantunan. Strategi kesantunan
yang digunakan dalam interaksi antara penjual dan pembeli tentunya berbeda-beda
sebab keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Berdasarkan data tersebut, strategi
kesantunan banyak ditemukan pada penjual. Hal ini berkaitan dengan strategi yang
digunakan agar menarik pembeli tetapi tetap sesuai dengan tujuan yaitu
mendapatkan keuntungan yang sesuai. Strategi kesantunan yang digunakan oleh
penjual pada toko pakaian dan toko sepatu di pasar tradisional Ambulu sebagai
berikut, 1) meminimalkan paksaan kepada lawan tutur, 2) menggunakan sapaan
penghormatan, 3) memberikan perhatian kepada lawan tutur, 4) menunjukkan
sesuatu dianggap sama sebagai basa-basi, dan 5) meminta maaf. Pada strategi
kesantunan yang digunakan oleh pembeli hanya 1 data, yaitu penggunaan sapaan
penghormatan. Hal ini sesuai dengan data bahwa penerapan kesantunan lebih
banyak dilakukan oleh penjual.