dc.description.abstract | Buah tomat (Lycopersicum esculantum) merupakan salah satu komoditi pertanian
yang mudah rusak. Salah satu bentuk olahan tomat yang sering digunakan dalam industri
pangan adalah puree. Dibutuhkan kemasan yang tepat agar mutu serta kualitas puree
terjaga. Jenis kemasan yang biasa digunakan seperti jar, vakum polipropilen, dan silver
aluminium foil pouch. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
perubahan mutu awal dan akhir pada puree tomat dengan berbagai jenis kemasan selama
penyimpanan dan menganalisa model kinetika perubahan mutu puree tomat di berbagai
jenis kemasan menggunakan model Arrhenius. Perhitungan model Arrhenius
menggunakan tiga suhu penyimpanan ekstrim yaitu pada suhu 35C, 45C, dan 55C
selama delapan hari. Parameter yang diamati yaitu pH, warna (L* dan a*), TPT serta
kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu puree tomat menurun di setiap
kemasan baik jar, PP vakum maupun SAF yang ditandai dengan menurunnya nilai pH
dan a* di setiap suhu penyimpanan, menurunnya nilai TPT pada suhu penyimpanan 35C,
menurunnya nilai L* dan kadar air pada suhu penyimpanan 45C dan 55C,
meningkatnya nilai L* dan kadar air pada suhu 35C serta meningkatnya nilai TPT pada
suhu penyimpanan 45C dan 55C. Model kinetika degradasi mutu puree tomat dengan
variasi kemasan parameter pH dan TPT menggunakan orde nol sedangkan parameter
warna (L* dan a*) dan kadar air menggunakan orde satu. Perlakuan kemasan PP vakum
pada puree tomat memiliki energi aktivasi terkecil pada parameter pH, L*, a*, TPT, kadar
air secara berturut-turut yaitu 18603,5 Kkal/mol; 10269,41 Kkal/mol; 18603,46
Kkal/mol; 7050,697 Kkal/mol; 1012,066 Kkal/mol sehingga menjadikan kemasan PP
vakum mengalami reaksi degradasi yang lebih cepat. Perlakuan kemasan silver
aluminium foil pouch pada puree tomat memiliki energi aktivasi terbesar di parameter
pH, L*, a*, TPT, kadar air dengan nilai 24799,18 Kkal/mol; 24799,18 Kkal/mol;
7446,706 Kkal/mol; 12172,39 Kkal/mol. | en_US |