Show simple item record

dc.contributor.authorFANDRI, Ferdi Zul
dc.date.accessioned2024-06-06T23:33:23Z
dc.date.available2024-06-06T23:33:23Z
dc.date.issued2023-10-12
dc.identifier.nim201510501125en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121177
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 7 Juni 2024en_US
dc.description.abstractKakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan di Indonesia, komoditi ini sangat penting di Indonesia karena mempunyai peran dalam perekonomian di Indonesia sejak tahun 1930, ), realisasi ekspor kakao dalam bentuk biji pada tahun 2017 mencapai 355.32 ribu ton dan pada tahun 2019 mencapai 358.48 ribu ton. Luas areal perkebunan kakao di Jawa Timur selama lima tahun terakhir mengalami penurunan, pada tahun 2017 luas areal perkebunan kakao di Indonesia sebesar 58.50 ribu hektar selanjutnya mengalami penurunan sebesar 1.4% hingga pada tahun 2021 luas areal perkebunan kakao menjadi 41.50 ribu hektar. Permasalahan yang dihadapi dalam pembibitan kakao adalah kurangnya ketersediaan hara karena bahan kimia yang menyebabkan residu pada tanah, sehingga pertumbuhan bibit kakao menjadi tidak optimal,, sehingga jumlah produksi tanaman perkebunan kakao di Jawa Timur mengalami penurunan dalam waktu lima tahun terakhir, pada tahun 2017 jumlah produksi kakao mencapai 270.00 ribu ton selanjutnya pada tahun 2021 jumlah produksi menurun sebesar 1.2% hingga pada tahun 2021 jumlah produksi kakao di jawa timur 210.80 ribu ton, untuk mengoptimalkan pertumbuhan bibit kakao adalah dengan memberikan campuran pupuk organik pada media tanam dan pemberian mikoriza. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis kompos dan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian ini dilaksankan di Greenhouse Agrotechnopark Universitas Jember pada bulan Maret sampai dengan Juni 2023. Penelitian ini menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, dan diulang 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah dosis kompos daun kering (K) yang teridiri atas 3 taraf yaitu (K₀) tanpa perlakuan kompos daun kering (kontrol), (K₁) dosis kompos daun kering 60 g/polybag, (K₂) dosis kompos daun kering 120 g/polybag dan faktor kedua yaitu (M₀) tanpa perlakuan fungi mikoriza arbuskular (kontrol) (M₁) dosis mikoriza arbuskular 15 g/polybag (M₂) dosis mikoriza arbuskular 30 g/polybag sehingga terdapat 27 unit satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat interaksi sangat nyata pada variabel infeksi akar dan berpengaruh nyata pada variabel volume akar dan berat basah tanaman dengan kombinasi perlakuan terbaik yaitu pemberian kompos 120 g/tanaman dan mikoriza 30 g/tanaman (K2M2). (2) Faktor pemberian dosis kompos (K) berpengaruh nyata terhadap varaiabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan berat kering tanaman dengan perlakuan terbaik yaitu pemberian dosis kompos (K) 120 g/tanaman. (3) Faktor pemberian mikoriza berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan berat kering tanaman dengan perlakuan terbaik yaitu pemberian dosis mikoriza (M) 30 g/tanaman.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi Ir. Setiyono, M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPEMBERIAN KOMPOS DAUN KERINGen_US
dc.subjectFUNGI MIKORIZA ARBUSKULARen_US
dc.subjectBIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)en_US
dc.titlePengaruh Pemberian Kompos Daun Kering dan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Setiyono, M.P.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 16 November 2023en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record