Keberdayaan Perempuan Pesisir Melalui Usaha Batik pada Sekolah Perempuan Puger Kreatif (SPPK) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember
Abstract
Perempuan pesisir memiliki arti sebagai istri dari seorang nelayan atau perempuan yang sudah berumah tangga dan hidup di daerah pesisir. Perempuan pesisir seringkali hanya berkegiatan di dalam rumah dengan mengerjakan pekerjaan domestik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perempuan pesisir kurang dalam mengaktualisasikan dirinya di luar rumah. Perempuan pesisir menunggu suami pulang dari nelayan di rumah kemudian membawa hasil nelayan ke pasar untuk menjualnya atau hanya sekedar mengelola ikan untuk dijadikan lauk.
Sekolah Perempuan Puger Kreatif (SPPK) merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan pesisir. Lembaga ini sebagai wadah untuk memberikan beberapa program sebagai wujud pemberdayaan. Salah satu program yang pernah dilaksanakan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan yaitu pelatihan membatik. Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut agar perempuan pesisir memiliki suatu kemampuan. Kini kegiatan pelatihan membatik tersebut menjadi usaha batik bersama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keberdayaan perempuan pesisir melalui usaha batik padat Sekolah Perempuan Puger Kreatif (SPPK) di Kecamatan Puger Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Tempat penelitian dilakasanakan di Sekolah Perempuan Puger Kreatif, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Yang menjadi informan yaitu pelaku usaha batik sebagai informan kunci dan ketua Sekolah Perempuan Puger Kreatif sebagai informan pendukung. Teknik perolehan data penelitian yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam pemeriksaan keabsahan data, menggunakan teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Serta teknik analisis data yang digunakan yaitu metode analisis menurut Miles and Huberman yang terdapat tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu perempuan pesisir memiliki keberdayaan dengan indikator akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat. Perempuan pesisir memiliki akses untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan membatik dengan berkunjung ke rumah batik Bondowoso dan mengikuti lomba batik. Selain itu, perempuan pesisir juga mendapat akses diluar kegiatan batik seperti mengikuti bazar UMKM, pelatihan, dan modul. Perempuan pesisir juga secara aktif berpartisipasi. Perempuan pesisir juga memiliki kontrol akan kekuasaannya mengikuti kegiatan yang digeluti. Dengan mengikuti usaha batik, perempuan pesisir mendapatkan beberapa manfaat dapat mengerjakan proses pembuatan batik dari awal hingga akhir, dapat mengelola pola pikir yang lebih modern, serta mendapat manfaat secara emosional.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perempuan pesisir telah memiliki keberdayaan dalam indikator akses,partisipasi, kontrol, dan manfaat. Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada perempuan pesisir yaitu diharapkan mampu mencoba hal baru sebagai wujud pengembangan diri. Bagi Sekolah Perempuan Puger kreatif (SPPK) diharapkan mampu mengembangkan usaha batik dan dapat memberikan pengembangan pengalaman, skill, dan ilmu pengetahuan baru untuk perempuan pesisir. Dan saran bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini menjadi sumber referensi serta dapat mengembangkan kajian penelitian terutama pada kajian keberdayaan perempuan.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
PERAN SEKOLAH PEREMPUAN DALAM MEWUJUDKAN KEBERDAYAAN PEREMPUAN (STUDI KASUS PADA SEKOLAH PEREMPUAN JEMBER)
RIZKIH, Mashlikhatur (2016-08-10)Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Perempuan memiliki tiga peran yaitu, (1) membangun kesadaran kritis perempuan dimana setiap pembelajaran menggunakan metode diskusi, (2) mendorong aksi transformatif perempuan ... -
Kewenangan Pemerintah Membina Koperasi Dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Perempuan Keluarga Sehat Dan Sejahtera (Perkassa) Ditinjau Dari Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Yusanti Eka Oktaviasari (2014-01-24)Pemerintah berperan penting dalam pembinaan koperasi Indonesia. Dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian (LN Republik Indonesia No 116 TLN Republik Indonesia No 3502 Th 1992) terdapat beberapa pasal ... -
PEMULUNG PEREMPUAN (Studi Deskripsi Kehidupan 6 Pemulung Perempuan di Tempat Pembuangan Akhir Desa Kertosari Kecamatan Pakusari Jember)
Elmas Najachah Ilia (2014-01-23)Pemulung adalah orang yang bekerja mengumpulkan sampah, pekerjaan ini dilakukan setiap hari untuk mendapatkan penghasilan dari penjelasan Ratna (2006:10). Minimnya kemampuan, keterampilan, pendidikan dan faktor ekonomi untuk ...