Asuhan Keperawatan dengan Nyeri Kronis pada Pasien Low Back Pain di Wilayah Kerja Puskesmas Karangketug Kota Pasuruan
Abstract
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan nyeri yang
dirasakan pada daerah punggung bawah disertai nyeri menjalar hingga ke tumit
kaki. Kondisi ini dominan terjadi dapat dikarenakan duduk yang terlalu lama dan
posisi yang salah sehingga menyebabkan otot punggung kaku yang dapat merusak
jaringan disekitarnya. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah nyeri kronis yaitu terapi relaksasi dengan memberikan terapi self
stretching yang sudah mencakup intervensi diantaranya memberikan edukasi
terkait tindakan relaksasi self stretching yang dapat dilakukan secara mandiri
dirumah, mengajarkan atau mendemonstrasikan gerakan stretching yang mudah
dilakukan, memberikan edukasi tentang efek samping jika terus minum obat untuk
mengurangi nyeri tanpa melakukan olahraga ringan seperti stretching.
Low back pain dapat disebabkan beberapa faktor seperti usia karena
penurunan kekuatan dan ketahanan otot sehingga risiko terjadinya keluhan otot
meningkat, obesitas / kegemukan, kurang aktivitas fisik / olahraga. Low back pain
memiliki beberapa kriteria klinis umum yaitu, nyeri tajam terlokalisasi di leher,
punggung atas atau punggung bawah terutama saat setelah mengangkat benda
berat atau terlibat dalam aktivitas berat lainnya, sakit kronis di bagian punggung
tengah atau punggung bawah, terutama saat setelah duduk atau berdiri dalam
waktu yang lama, nyeri punggung menjalar sampai ke pantat, nyeri dibagian
belakang paha, ke betis dan kaki. Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan
yaitu pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis (foto polos, MRI
(magnetic resonance), CT-mielografi). Pengobatan pada pasien low back pain
yaitu Pasien dianjurkan berolahraga kemudian dievaluasi lebih lanjut. Saat
melakukan pengkajian keperawatan, pengkajian dilakukan pada pasien, kemudian
dari hasil pengkajian didapatkan diagnosa yang mungkin muncul ada 3 yaitu nyeri
kronis, gangguan mobilitas fisik, gangguan rasa nyaman. Intervensi yang
diberikan untuk diagnosa prioritas yaitu terapi relaksasi dengan terapi self
stretching. Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan kriteria hasil luaran
keperawatan yaitu nyeri menurun.
Metode dalam penelitian ini menggunakan desain laporan kasus dengan
mendeskripsikan asuhan keperawatan. Batasan istilah yang digunakan dalam
laporan kasus ini yaitu asuhan keperawatan, penyakit low back pain, nyeri kronis.
Partisipan dalam laporan kasus ini yaitu Ny.M dengan kriteria inklusi sesuai
dengan penyakit low back pain. Lokasi pengambilan data berada di wilayah kerja
Puskesmas Karangketug Kota Pasuruan. Teknik pengumpulan data dengan WOD
(wawancara, observasi, dan dokumentasi) setelah itu dianalisis.
Hasil laporan kasus ini Ny.M mengatakan mengalami nyeri punggung
bawah sejak lama, nyerinya muncul saat beraktivitas dan duduk lama, menjalar
sampai ke bokong, rasanya seperti menusuk. Ditegakkan diagnosa prioritas yang
muncul pada Ny.M yaitu nyeri kronis berhubungan dengan kondisi
muskuloskeletal kronis. Intervensi yang dilakukan yaitu terapi relaksasi dengan
implementasi self stretching dan evaluasi keperawatan setelah tiga hari didapatkan
nyeri berkurang, skala nyeri menurun, tidak lagi bersikap protektif.
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan dan ditegakkannya diagnosa
keperawatan nyeri kronis, dan direncanakan intervensi terapi relaksasi dengan self
stretching, implementasi yang dilakukan yaitu memberikan edukasi terkait
tindakan relaksasi self stretching, mengajarkan atau mendemonstrasikan gerakan
stretching yang mudah dilakukan, memberikan edukasi tentang efek samping jika
terus minum obat untuk mengurangi nyeri tanpa melakukan olahraga ringan
seperti stretching. Hasil evaluasi yaitu masalah nyeri kronis teratasi sebagian
sehingga perlu dilanjutkan intervensi terapi relaksasi dengan self stretching.