dc.contributor.author | PRMIRANTI, Betania Tabita | |
dc.date.accessioned | 2024-05-30T08:09:28Z | |
dc.date.available | 2024-05-30T08:09:28Z | |
dc.date.issued | 2023-06-27 | |
dc.identifier.nim | 191510501020 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120727 | |
dc.description | validasi_repo_firli_november_2023_14
Finalisasi unggah file repositori tanggal 30 Mei 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Kelangkaan pupuk bersubsidi menjadi permasalahan yang serius dikalangan
petani. Pupuk bersubsidi menjadi hal yang penting bagi petani karena memiliki harga
yang terjangkau. Penggunaan pupuk anorganik yang digunakan petani dalam
produksi tanaman menimbulkan dampak negatif. Pupuk anorganik mengandung
residu yang membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan. Penggunaan pupuk
anorganik yang terus menerus akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Dampak negatif pupuk anorganik menyebabkan tanah menjadi keras, pH tanah
tinggi, dan ekosistem alam terganggu. Pupuk menjadi input yang penting untuk
meningkatkan produktivitas tanaman. Bahan organik dalam tanah menjadi komponen
yang penting untuk kesuburan tanah. Bahan organik dapat menambah unsur hara
baik mikro maupun makro. Pupuk kandang mengandung unsur hara yang dibutuhkan
tanaman untuk melakukan pertumbuhan. Kandungan unsur hara tersebut mendukung
adanya tumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh atau yang disebut dengan gulma.
Gulma menjadi parasit pada tanaman utama karena akan terjadi persaingan unsur
hara, cahaya, air, dan ruang untuk tumbuh sehingga akan menurunkan produktivitas
tanaman utama. Gulma dapat cepat berkembang dengan populasi yang banyak
dimana gulma dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang miskin ataupun kaya hara.
Pengaplikasian pupuk kandang ayam, sapi dan domba diaplikasikan di tanah
bedengan dengan ukuran 1×1 m. Kemudian ditunggu selama 1 bulan agar gulma
tumbuh. Hasil uji kandungan kotoran awal sebelum dan sesudah fermentasi kotoran
domba memiliki kadar air, C-organik, N total, K2O yang tinggi dibandingkan pupuk
kandang lain. Kotoran ayam sebelum fermentasi dan sesudah fermentasi memiliki
kandungan P2O5 yang tinggi. Hasil menunjukkan bahwa pada kontrol terdapat 7 jenis
gulma, pupuk kandang ayam 9 jenis gulma, pupuk kandang sapi 12 jenis gulma, dan
pupuk kandang domba 11 jenis gulma. Indeks keanekaragaman meninjukkan bahwa
seluruh perlakuan tergolong kategori sedang dengan nilai paling tinggi pada
perlakuan pupuk kandang. Indeks dominansi menunjukkan tidak terdapat jenis gulma
yang mendominansi. Indeks kemerataan menunjukkan perlakuan kontrol, pupuk
kandang ayam, dan pupuk kandang sapi tergolong sedang sedangkan pupuk kandang
domba tergolong tinggi. Jumlah spesies gulma yang pada tanah diberi pupuk lebih
banyak dibandingkan tanah tanpa diberi pupuk. Pupuk kandang domba dan sapi
memiliki jumlah spesies gulma yang lebih banyak dibandingkan pupuk kandang
kambing, dikarenakan pupuk kandang domba dan sapi memiliki kandungan hara yang
lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang ayam. | en_US |
dc.description.sponsorship | 1. Ahmad Ilham Tanzil, S.P., M.P. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Gulma | en_US |
dc.subject | Pupuk Kandang | en_US |
dc.subject | Unsur Hara | en_US |
dc.title | Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Pupuk Kandang Terhadap Kemunculan Gulma | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Program Studi Agroteknologi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ahmad Ilham Tanzil, S.P., M.P. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_firli_november_2023_14 | en_US |