Peran Kelembagaan dalam Usahatani Kapulaga di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
Abstract
Pembangunan pertanian merupakan sebuah upaya atau proses yang dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Pembangunan pertanian dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan pada komoditas pertanian melalui subsektor yang ada didalamnya. Subsektor kehutanan merupakan salah satu subsektor yang memiliki kontribusi dalam pembangunan ekonomi dengan mengedepankan pembangunan hutan lestari dan kesejahteraan masyarakat. Desa Sumberpakem menjadi salah satu desa yang masyarakatnya masih menjaga kelestarian hutan dengan memanfaatkan kawasan hutan rakyat untuk ditanamani beberapa komoditas pertanian. Komoditas yang dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Sumberpakem salah satunya yaitu kapulaga. Keadaan di lapang menunjukkan bahwa Desa Sumberpakem memiliki potensi untuk pengembangan komoditas kapulaga, namun kelembagaan yang terlibat dalam usahatani kapulaga belum berjalan secara optimal sehingga sumberdaya manusia yang melakukan kegiatan usahatani kapulaga masih rendah, dan masih kurangnya jangkauan pasar untuk produk kapulaga yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan Santuso II. Peran kelembagaan sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan komoditas kapulaga, mengatasi permasalahan, dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Desa Sumberpakem.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran kelembagaan dalam usahatani kapulaga di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan teori peran kelambagaan dari Esman & Uphoff (1984), yaitu peran kelembagaan terdiri dari tugas dalam organisasi (Interorganizational task), tugas sumberdaya (Resource tasks), tugas pelayanan (Service task), dan tugas antar organisasi (Extra-organizational task). Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive method atau penentuan secara sengaja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, dan penentuan informan menggunakan Snowball sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman (2014) yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan yang terlibat dalam usahatani kapulaga di Desa Sumberpakem yaitu Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jember, Pemerintah Desa Sumberpakem, dan Kelompok Tani Hutan Santuso II. Kelembagaan tersebut memiliki peranan masing-masing dalam mendukung pengembangan kapulaga di Desa Sumberpakem. Peran dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jember meliputi tugas dalam organisasi (Interorganizational task) pada kegiatan budidaya, penanganan pascapanen, sarana produksi, dan pemasaran hasil, tugas sumberdaya (Resource task) dalam kegiatan budidaya, penanganan pascapanen, dan pemasaran hasil, serta tugas antar organisasi (Extra-organizational task) dalam pemenuhan sarana produksi. Peran dari Pemerintah Desa Sumberpakem meliputi tugas dalam organisasi (Interorganizational task) pada kegiatan pemasaran hasil, dan tugas sumberdaya (Resource task) dalam kegiatan budidaya. Peran dari Kelompok Tani Hutan Santuso II meliputi tugas dalam organisasi (Interorganizational task) pada kegiatan budidaya, penanganan pascapanen, pengolahan, dan sarana produksi, dan tugas sumberdaya (Resource task) dalam kegiatan budidaya, penanganan pascapanen, dan pemasaran hasil. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jember memiliki peran yang cukup besar dalam kegiatan usahatani kapulaga dibandingkan dengan Pemerintah Desa Sumberpakem dan Kelompok Tani Hutan Santuso II.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]