Pengaruh Variasi Jarak Tanam dan Umur Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim (Brassica Juncea L.)
Abstract
Caisim (Brassica juncea L.) adalah tanaman sayuran iklim subtropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Tanaman caisim merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Rata-rata produktivitas tanaman caisim sebesar 10,57 ton/ha. Angka tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan potensi produktivitas tanaman caisim di lapang mencapai 20 ton/ha. Salah satu kendala dalam upaya peningkatan produksi caisim adalah semakin terbatasnya luas lahan pertanian seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan alih fungsi lahan. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam cara bercocok tanam tanaman caisim yaitu pengaturan jarak tanam dan umur bibit yang tepat. Hal ini disebabkan karena jarak tanam akan mempengaruhi tingkat kompetisi antara tanaman terhadap faktor pertumbuhan dan umur pindah bibit yang tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif yang lebih baik.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh interaksi dari variasi jarak tanam dan umur bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2022 sampai dengan 5 Maret 2023 yang berlokasi di lahan produksi di Jl. Tidar, Jember, Jawa timur dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Penelitian ini terdiri dari dua faktor dengan faktor pertama jarak tanam (J) terdiri atas tiga taraf yaitu (J1) 20 cm x 20 cm (konvensional), (J2) (20 cm x 10 cm) x 40 cm (jajar legowo dua baris), (J3) (20 cm x 10 cm) x 40 cm (jajar legowo tiga baris) dan faktor kedua umur bibit
(B) terdiri atas tiga taraf yaitu (B1) 10 hari setelah sebar (HSS), (B2) 14 hari setelah sebar (HSS), (B3) 18 hari setelah sebar (HSS). Tiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 27 unit percobaan.
Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, rasio tajuk akar, luas daun, bobot segar akar, bobot segar tajuk, bobot tanaman contoh, bobot tanaman per petak dan grading. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), apabila rata-rata perlakuan berbeda nyata, maka dilakukan pengujian lanjut menggunakan uji DMRT pada taraf 5%.
Interaksi dari kombinasi jarak tanam dan umur bibit berpengaruh nyata terhadap luas daun tanaman caisim, perlakuan J2B2 (Jarak tanam jajar legowo dua baris dan umur bibit 14 HSS) merupakan kombinasi perlakuan terbaik. Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap variabel luas daun dengan perlakuan terbaik yaitu, (J2) jajar legowo dua baris. Perlakuan umur bibit 14 HSS berpengaruh nyata terhadap beberapa variabel pengamatan antara lain : tinggi tanaman, jumlah daun, rasio tajuk akar, luas daun, bobot segar akar, bobot segar tajuk, bobot tanaman contoh dan bobot tanaman per petak.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]