Analisis Respon Morfo-Fisiologi Padi Lokal (Oryza Sativa L.) Indonesia Terhadap Kombinasi Cekaman “Panas dan Kekeringan"
Abstract
Padi merupakan komoditas unggulan yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia. Budidaya padi dihadapkan pada beberapa permasalahan
salah satunya adalah dampak perubahan iklim yang dapat menimbulkan kerusakan
dan berpotensi menyebabkan kegagalan. Cekaman panas dan kekeringan
berpotensi terjadi secara bersamaan pada perubahan suhu ekstrem.Pemuliaan
tanaman padi merupakan cara yang dapat diambil untuk mendapatkan varietas
yang lebih adaptif . Padi lokal Indonesia diyakini memiliki kemampuan
adaptabilitas yang tinggi keadaan geografis Indonesia, namun belum ada data
yang menjelaskan informasi tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Januari hingga Maret 2023 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Data
penelitian dianalisis menggunakan Analysis Of Varians (ANOVA), hasil yang
menunjukkan berbeda nyata selanjutnya dilakukan uji lanjut DMRT dengan taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan padi lokal (Oryza sativa L.)
indonesia yang digunakan memberikan respon yang berbeda terhadap kombinasi
―cekaman panas dan kekeringan‖. Setiap aksesi memiliki tingkat ketahanan yang
berbeda. Berdasarkan hasil penelitian Sintha termasuk ke dalam kelas high
resistance. Gajah Mungkur, Kalimutu, Kapuas, Sukamandi, Seratus Malam,
Cabacu, Bengawan Solo dan Cisokan termasuk pada kelas resistance. Sedangkan
Jatiluhur, Batang Ombilin, Mahakam, Nona Bokra, Pucuk, Bengawan, Rojolele,
IR64, Barumun, Cisadane, Memberamo, Cibodas, Gilirang, Fatmawati dan
Ciherang termasuk pada kelas medium resistance.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]