Pengaruh Penggunaan Cacing Tanah dan Kotoran Sapi pada Proses Pengomposan Limbah Organik Pasar Terhadap Kualitas Kompos
Abstract
Sampah merupakan bahan yang tidak terpakai atau tersisa dari aktivitas yang dilakukan manusia umumnya berbentuk padatan dan hal ini juga disebut dengan limbah. Salah satu lingkungan penghasil limbah terbanyak adalah pasar, khususnya pasar tradisonal. Limbah pasar ini lebih didominan dengan jenis limbah organik. Solusi untuk mengurangi limbah pasar ini bisa dilakukan pengelolaan limbah organik menjadi pupuk kompos. Proses pengomposan erat kaitannya dengan dekomposer, contoh dekomposer adalah cacing tanah, bakteri, dan cendawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi perlakuan antara pemberian cacing tanah dan kotoran sapi terhadap kualitas kompos. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor dan akan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah jumlah cacing tanah terdiri dari tanpa cacing tanah (C0), menggunakan 60 ekor cacing tanah (C1) dan menggunakan 120 ekor cacing tanah (C2). Faktor kedua adalah jumlah kotoran sapi yang terdiri dari tanpa kotoran sapi (K0), dengan 22,5% kotoran sapi (K1), dan 45% kotoran sapi (K2). Variabel yang diamati meliputi kualitas kompos yaitu dengan melihat warna, bau, tekstur, suhu, C-organik, N-total, P2O5, K2O, C/N ratio. Data dianalisis dengan Analisis Ragam. Jika berbeda nyata akan diuji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan 5%. Kombinasi perlakuan C0K0 memiliki nilai C-oirganik, N-toital, P2Oi5, dan K2O yang tertinggi. Kombinasi perlauan C0K1 memiliki nilai C/N ratio paling tinggi.i
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]