Model Klasifikasi Serbuk Daun Alpukat (Persea americana Mill.) Varietas Lokal dan Aligator Menggunakan Spektroskopi FTIR-Kemometrik dan Penetapan Kadar Fenolik Total
Abstract
Persea americana Mill. atau yang dikenal dengan alpukat merupakan salah
satu tanaman yang banyak ditemui di Indonesia. Tanaman ini banyak dimanfaatkan
dalam mengobati berbagai penyakit yang memberikan efek antiinflamasi,
analgesik, antioksidan, antikonvulsan, antiviral, antiulcer, antihepatotoksik,
aktivitas hipoglikemik. Daun alpukat banyak dimanfaatkan untuk kesehatan karena
kandungan fitokimianya yaitu senyawa fenolik yang tinggi. Ada dua varietas daun
alpukat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu varietas lokal dan aligator yang
sulit dideterminasi secara morfologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menetapkan model klasifikasi menggunakan spektroskopi FTIR dikombinasikan
dengan kemometrik dan mengetahui kadar fenolik total pada serbuk daun alpukat
varietas lokal dan aligator. Tahap awal dari penelitian ini yaitu pengumpulan daun
sirsak, kemudian dicuci, dikeringkan, dan dihaluskan. Selanjutnya dilakukan
scanning untuk diperoleh spektra absorbansi dari spektroskopi FTIR. Spektra dari
FTIR dikombinasikan dengan kemometrik untuk mengklasifikasikan varietas daun
alpukat. Model klasifikasi yang digunakan yaitu Linear Disciminant Analysis
(LDA), Support Vector Machines (SVM), dan Soft Independent Modelling of Class
Analogies (SIMCA). Spektroskopi FTIR-Kemometrik mampu mengklasifikasikan
serbuk daun alpukat varietas lokal dan aligator dengan akurasi 100% menggunakan
LDA dan SVM, kemudian pada aplikasi sampel nyata kabupaten Malang dan
Jember didapatkan hasil akurasi LDA dan SVM sebesar 100%. Penentuan
kandungan fenolik total menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dan asam galat
sebagai standar. Hasil kadar fenolik total pada serbuk daun alpukat varietas aligator
dan lokal pada daerah Banyuwangi didapatkan rata-rata sebesar 46,378 mg/GAE g
sampel dan varietas aligator sebesar 55,612 mg/GAE g sampel. Sedangkan pada
serbuk daun alpukat varietas aligator dan lokal pada daerah Lumajang didapatkan
rata-rata sebesar 54,796 mg/GAE g sampel dan varietas aligator sebesar 68,081
mg/GAE g sampel. Selanjutnya dilakukan analisis uji independent t-test dan
diperoleh nilai sig. (2-tailed) >0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna pada kadar fenolik total serbuk daun alpukat lokal dan
aligator pada daerah Banyuwangi dan Lumajang.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]