Analisis Resistivitas dan Karakteristik Tanah di Universitas Jember Kampus Bondowoso Zona D Grid E7 dan Fd
Abstract
Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu metode geofisika yang sering
digunakan dalam eksplorasi bawah permukaan tanah relative dangkal, seperti
pencarian sumber mata air, identifikasi longsor, survey awal pertambangan, dan
eksplorasi dangkal lainnya. Pada penelitian ini mengusulkan gambaran bentuk
permukaan bawah tanah dengan memperkenalkan resistivitas geolistrik yang
dibandingkan dengan uji tanah agar nantinya hasil yang didapatkan detail dan
akurat. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik resistivitas. Metode ini
dilakukan dengan injeksi arus kebawah tanah dan didapatkan nilai resistivitasnya.
Metode resistivitas semu merupakan salah satu metode geofisika yang umum
digunakan untuk mengukur distribusi resistivitas bawah permukaan bumi. Metode
ini didasarkan pada pengukuran beda potensial listrik yang dihasilkan oleh aliran
arus listrik ke dalam bumi melalui elektroda yang ditempatkan di atas permukaan
tanah. Penelitian ini berlokasi di Universitas Jember Kampus Bondowoso khusus
nya pada zona d dengan 1 lintasan memanjang 72 meter AKUS dan 4 lintasan
melintang 51 meter AKBT. Setelah dilakukan pengambilan data geolistrik lalu data
tersebut diolah menggunakan software Res2Dinv untuk tampilan 2D dan software
Voxler 4.0 untuk tampilan 3D. Hasil dari pengolahan tersebut didapatkan bahwa
pada daerah tersebut memiliki nilai resistivitas dengan rentang 1 Ωm – 292 Ωm
yaitu pada kedalaman 1 – 5 meter memiliki nilai resistivitas yang berkisar antara 1
Ωm – 130 Ωm. Pada kedalaman 5 – 12,7 meter memiliki nilai resistivitas 1 Ωm -
292 Ωm. Selain itu, hubungan nilai resistivitas dengan nilai karakteristik tanah
mendapatkan hasil yaitu hubungan antara nilai resistivitas dengan nilai kadar air,
indeks plastisitas, dan kohesi yaitu semakin besar nilai resistivitasnya maka
semakin kecil nilai kadar air, indeks plastisitas, dan kohesi tanah di lokasi tersebut.
Akan tetapi, hubungan nilai resistivitas dengan sudut geser berbanding lurus yaitu
semakin besar nilai resistivitasnya semakin besar pula nilai sudut geser tanahnya.
Kemudian dilakukan pemodelan 3D menggunakan aplikasi Voxler 4.0 dan
didapatkan hasil berupa gambaran peta persebaran yang didapatkan dari hubungan
nilai resistivitas dan karakteristik tanah di lokasi tersebut. Memiliki luasan 45 x 29
m dengan kedalaman hingga 8 meter.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]