Pemanfaatan Bahan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Untuk Perbaikan Jalan
Abstract
Transportasi merupakan satu bidang yang sangat penting dalam
keberlangsungan kehidupan saat ini. Seiring dengan bertambahnya waktu,
kerusakan jalan semakin meningkat dan hal ini perlu adanya perbaikan. Perbaikan
yang umumnya dilakukan adalah overlay, akan tetapi jika dilakukan pelapisan
secara terus menerus akan membuat elevasi jalan semakin meningkat. Cara lainnya
yaitu dengan mengeruk perkerasan terlebih dahulu sebelum pelapisan ulang. Hal
ini menyebabkan semakin banyaknya material sisa bongkaran aspal yang tidak
terpakai. Dengan begitu, penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kembali
perkerasan aspal yang tidak digunakan sehingga dapat menghemat ketersediaan
material baru.
Penelitian ini menggunakan perkerasan laston lapis aus (AC-WC). Material
RAP yang tersedia menggunakan jenis perkerasan AC-WC dan akan di daur ulang
menjadi perkerasan AC-WC kembali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Hot Mix Recycling dengan metode manual. Hot Mix Recycling adalah
proses daur ulang perkerasan aspal dengan cara dipanaskan.
Sebelum mulai mendaur ulang material bongkaran aspal, perlu diketahui
kadar aspal dalam material RAP terlebih dahulu. Setelah mengetahui kadar
aspalnya, RAP kemudian diuji karakteristiknya guna mengetahui apakah masih
memenuhi spesifikasi atau tidak. Material RAP yang tidak memenuhi spesifikasi
digunakan kembali dengan menambahkan material baru sesuai dengan proporsi
yang direncanakan. Dalam penelitian ini menggunakan 68% material RAP dan 32%
material baru. Proporsi campuran ini selanjutnya akan ditambahkan aspal dengan 4
variasi yang berbeda yaitu sebesar 5,6%; 6,1%; 6,6%; dan 7,1% dari total berat
campuran. Setiap variasi kadar aspal dibuat 3 benda uji lalu diuji karakteristik
Marshallnya.
Berdasarkan hasil pengujian Marshall didapatkan 7 parameter diantaranya
yaitu kepadatan (density), stabilitas, pelelehan, VMA, VIM, VFA, dan Marshall
Quotient. Berdasarkan analisa hasil Marshall akan diketahui proporsi campuran
yang paling sesuai dengan spesifikasi. Dalam penelitian ini, semua campuran yang
telah direncanakan tidak ada yang memenuhi nilai VIM dan VFA. Sehingga perlu
dilakukan perencanaan kembali komposisi campurannya.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]