Show simple item record

dc.contributor.authorMONICA, Fransiska Fella
dc.date.accessioned2024-02-19T08:16:47Z
dc.date.available2024-02-19T08:16:47Z
dc.date.issued2024-01-15
dc.identifier.nim201910301117en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119938
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Februari_2024_19 Finalisasi unggah file repositori tanggal 19 Februari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractTransportasi merupakan satu bidang yang sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan saat ini. Seiring dengan bertambahnya waktu, kerusakan jalan semakin meningkat dan hal ini perlu adanya perbaikan. Perbaikan yang umumnya dilakukan adalah overlay, akan tetapi jika dilakukan pelapisan secara terus menerus akan membuat elevasi jalan semakin meningkat. Cara lainnya yaitu dengan mengeruk perkerasan terlebih dahulu sebelum pelapisan ulang. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya material sisa bongkaran aspal yang tidak terpakai. Dengan begitu, penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kembali perkerasan aspal yang tidak digunakan sehingga dapat menghemat ketersediaan material baru. Penelitian ini menggunakan perkerasan laston lapis aus (AC-WC). Material RAP yang tersedia menggunakan jenis perkerasan AC-WC dan akan di daur ulang menjadi perkerasan AC-WC kembali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hot Mix Recycling dengan metode manual. Hot Mix Recycling adalah proses daur ulang perkerasan aspal dengan cara dipanaskan. Sebelum mulai mendaur ulang material bongkaran aspal, perlu diketahui kadar aspal dalam material RAP terlebih dahulu. Setelah mengetahui kadar aspalnya, RAP kemudian diuji karakteristiknya guna mengetahui apakah masih memenuhi spesifikasi atau tidak. Material RAP yang tidak memenuhi spesifikasi digunakan kembali dengan menambahkan material baru sesuai dengan proporsi yang direncanakan. Dalam penelitian ini menggunakan 68% material RAP dan 32% material baru. Proporsi campuran ini selanjutnya akan ditambahkan aspal dengan 4 variasi yang berbeda yaitu sebesar 5,6%; 6,1%; 6,6%; dan 7,1% dari total berat campuran. Setiap variasi kadar aspal dibuat 3 benda uji lalu diuji karakteristik Marshallnya. Berdasarkan hasil pengujian Marshall didapatkan 7 parameter diantaranya yaitu kepadatan (density), stabilitas, pelelehan, VMA, VIM, VFA, dan Marshall Quotient. Berdasarkan analisa hasil Marshall akan diketahui proporsi campuran yang paling sesuai dengan spesifikasi. Dalam penelitian ini, semua campuran yang telah direncanakan tidak ada yang memenuhi nilai VIM dan VFA. Sehingga perlu dilakukan perencanaan kembali komposisi campurannya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Ir. Akhmad Hasanuddin, S.T., M.T. Dosen Pembimbing anggota : Ir. Sonya Sulistyono, S.T., M.T., IPM.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectAsphalt Recyclingen_US
dc.subjectReclaimed asphalt pavementen_US
dc.subjectKerusakan Jalanen_US
dc.titlePemanfaatan Bahan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Untuk Perbaikan Jalanen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 Teknik Sipilen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Akhmad Hasanuddin, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Sonya Sulistyono, S.T., M.T., IPM.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Februari_2024_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record