Sintesis AgNPs dengan Bioreduktor Ekstrak Air Herba Rumput Betung (Equisetum debile Roxb.) dan Potensinya sebagai Antioksidan
Abstract
Nanopartikel perak (AgNPs) merupakan pengembangan nanoteknologi
dengan ukuran partikel 1-100 nm yang memiliki kelebihan misalnya dapat
meningkatkan penghantaran dan/atau penyerapan obat, memiliki stabilitas yang
tinggi, dan reaktivitas kimia yang rendah dibanding dengan logam lainnya.
Nanopartikel perak juga memiliki sifat antibakteri, antioksidan, antijamur,
antivirus, dan antiinflamasi. Semakin kecil ukuran partikel maka AgNPs dinilai
memiliki aktivitas yang semakin besar. Metode sintesis AgNPs yang saat ini banyak
digunakan adalah green synthesis dengan ekstrak tumbuhan. Metabolit sekunder
pada tumbuhan misalnya senyawa fenolik, alkaloid, flavonoid, dan lain sebagainya
sangat berpotensi dalam green synthesis nanopartikel perak sebagai agen
bioreduktor dan capping agent untuk menghasilkan nanopartikel dengan
karakteristik yang baik dan stabil. Salah satu tanaman yang dapat digunakan
sebagai agen bioreduktor AgNPs adalah herba rumput betung yang dapat ditemui
dengan mudah dan memiliki beberapa senyawa fenolik dengan kemampuan
antioksidan yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menentukan kadar fenolik total pada ekstrak air herba
rumput betung, mensintesis dan mengkarakterisasi AgNPs dengan bioreduktor dan
capping agent ekstrak air herba rumput betung serta menguji kemampuanya
sebagai antioksidan.
Hasil penetapan kadar fenolik total dari ekstrak air herba rumput betung pada
konsentrasi yang optimum untuk sintesis yaitu 10% sebesar 61,503 ± 0,089 mg
GAE/100 mL. AgNPs yang dihasilkan dengan komposisi dan kondisi sintesis yang
optimal memiliki panjang gelombang maksimum 423 nm dengan absorbansi
sebesar 1,3965. Berdasarkan karakterisasi FT-IR senyawa fenolik diduga berperan
dalam sintesis AgNPs sebagai agen bioreduktor. Hasil PSA dari AgNPs ekstrak air
herba rumput betung berupa Z-average sebesar 67,0 nm dengan nilai indeks
polidispersitas kategori mid-range polydispersity sebesar 0,424.
Pengujian antioksidan pada vitamin C, ekstrak air herba rumput betung, dan
AgNPs memberikan hasil berupa IC50. Nilai IC50 dari vitamin C sebagai kontrol
positif sebesar 1,762 ± 0,028 μg/mL dengan kategori antioksidan sangat kuat.
Sedangkan nilai IC50 dari ekstrak air herba rumput betung sebesar 171,594 ± 0,977
μg/mL yang dikategorikan sebagai antioksidan lemah. Nilai IC50 dari AgNPs
ekstrak air herba rumput betung yang dihasilkan sebesar 76,604 ± 0,846 μg/mL yang
dikategorikan antioksidan kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa AgNPs yang
disintesis dengan ekstrak air rumput betung memiliki aktivitas antioksidan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan ekstraknya.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]